Dalam 6 Bulan, Wisatawan Asing ke Bali Hanya 43 Kunjungan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 03 Agustus 2021
Dalam 6 Bulan, Wisatawan Asing ke Bali Hanya 43 Kunjungan

Nusa Dua Bali. (Foto: ITDC)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat hanya ada 43 kunjungan wisatawan (wisman) mancanegara atau asing yang datang ke Bali enam bulan pada periode Januari-Juni 2021.

Kepala BPS Bali Hanif Yahya mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mengalami penurunan 99,996 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.069.171 kunjungan.

Adapun rincian 43 kedatangan wisman tersebut di antaranya, sebanyak 10 kunjungan pada Januari, 12 kunjungan pada Februari, 3 kunjungan saat Maret, 9 kunjungan pada April, 8 kunjungan pada Mei dan 1 kunjungan pada Juni 2021.

Baca Juga:

Manfaatkan Platform Digital untuk Kembangkan Desa Wisata

"Masih diberlakukannya travel restriction turut memberikan andil dalam penurunan kedatangan wisman ke Bali," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, data penurunan yang disiarkan BPS Bali sesuai dengan kondisi saat ini. Hal ini dikarenakan masih dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga angka kunjungan menurun.

"(Data itu) logis dan memang saat ini kita terpuruk sekali terutama pariwisata kita karena pandemi ini," katanya.

Ia menegaskan, berbagai langkah dan strategi terkait pandemi COVID-19 ini akan dilakukan agar bisa kembali normal.

Berdasarkan data BPS untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Juni 2021 tercatat sebesar 16,68 persen, naik 6,33 poin dibandingkan TPK bulan Mei 2021 yang tercatat sebesar 10,35 persen. Sementara itu, TPK hotel nonbintang tercatat sebesar 6,79 persen, naik 1,50 poin dibandingkan bulan Mei 2021.

Untuk data rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada bulan Juni 2021 tercatat 1,88 hari, turun 0,14 poin dibandingkan dengan capaian bulan Mei 2021 yang tercatat 2,02 hari.

Sementara itu, untuk hotel nonbintang, rata-rata lama menginap di bulan Juni 2021 tercatat sebesar 1,70 hari, naik 0,19 poin bandingkan bulan Mei 2021 yang tercatat sebesar 1,51 hari.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mendorong agar distribusi bantuan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dimudahkan khususnya dari segi pendataan dan mekanismenya.

Pantai Nusa Dua Bali. (Foto:ITDC)
Pantai Nusa Dua Bali. (Foto:ITDC)

Salah satu langkah yang diambil Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mewujudkan hal itu adalah dengan menyiapkan aplikasi pendataan. Selain memudahkan pendataan calon penerima bantuan, aplikasi pendataan itu juga dipersiapkan agar penyaluran bantuan-bantuan seperti Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM), bantuan sosial, dan Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata.

Dalam program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif disiapkan sejumlah pagu anggaran Rp 2,4 triliun dan disalurkan dalam berbagai program.

Adapun program-program yang dapat dijalankan pada tahap awal realisasi PEN adalah sertifikasi CHSE bagi usaha pariwisata, dukungan bagi subsektor film, dukungan akomodasi hotel untuk tenaga kesehatan, serta bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata (BPUP) yang sedang dalam tahap finalisasi.

"Ini akan kita dorong sebagai langkah Kemenparekraf bagi masyarakat di tengah masa PPKM Level 4 ini. Program-program ini juga akan terus kita manfaatkan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno. (*)

Baca Juga:

DIY Kebut Vaksinasi COVID-19 untuk Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif

#Nusa Dua #Wisata Bali #Badan Pusat Statistik (BPS)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (y-on-y).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
Indonesia
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Fenomena ini diartikan sebagai masyarakat yang hanya datang ke pusat perbelanjaan, tetapi jarang melakukan pembelian.
Frengky Aruan - Sabtu, 26 Juli 2025
Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit
Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang atau turun 0,2 juta orang dibandingkan dengan September 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan
Indonesia
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan semakin kecil.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Indonesia
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen poin dibandingkan September 2024 dan Maret 2024 yang masing-masing sebesar 21,39 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis
Indonesia
Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
Angka kemiskinan absolut di Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 adalah 5,32 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
Indonesia
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Pemerintah Indonesia akan tetap menggunakan garis kemiskinan oleh BPS sebagai rujukan dalam menyusun kebijakan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 17 Juni 2025
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Indonesia
Harga MinyaKita 59 Kota/Kabupaten di Bawah HET, Termurah Probolinggo
Sebanyak 18 Kabupaten/Kota dengan harga Minyakita lebih rendah dari HET di Pulau Jawa, sedangkan 41 Kabupaten/Kota sisanya berada di luar Jawa.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Harga MinyaKita 59 Kota/Kabupaten di Bawah HET, Termurah Probolinggo
Bagikan