Dalam 6 Bulan, Wisatawan Asing ke Bali Hanya 43 Kunjungan


Nusa Dua Bali. (Foto: ITDC)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat hanya ada 43 kunjungan wisatawan (wisman) mancanegara atau asing yang datang ke Bali enam bulan pada periode Januari-Juni 2021.
Kepala BPS Bali Hanif Yahya mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mengalami penurunan 99,996 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.069.171 kunjungan.
Adapun rincian 43 kedatangan wisman tersebut di antaranya, sebanyak 10 kunjungan pada Januari, 12 kunjungan pada Februari, 3 kunjungan saat Maret, 9 kunjungan pada April, 8 kunjungan pada Mei dan 1 kunjungan pada Juni 2021.
Baca Juga:
Manfaatkan Platform Digital untuk Kembangkan Desa Wisata
"Masih diberlakukannya travel restriction turut memberikan andil dalam penurunan kedatangan wisman ke Bali," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, data penurunan yang disiarkan BPS Bali sesuai dengan kondisi saat ini. Hal ini dikarenakan masih dalam situasi pandemi COVID-19 sehingga angka kunjungan menurun.
"(Data itu) logis dan memang saat ini kita terpuruk sekali terutama pariwisata kita karena pandemi ini," katanya.
Ia menegaskan, berbagai langkah dan strategi terkait pandemi COVID-19 ini akan dilakukan agar bisa kembali normal.
Berdasarkan data BPS untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Juni 2021 tercatat sebesar 16,68 persen, naik 6,33 poin dibandingkan TPK bulan Mei 2021 yang tercatat sebesar 10,35 persen. Sementara itu, TPK hotel nonbintang tercatat sebesar 6,79 persen, naik 1,50 poin dibandingkan bulan Mei 2021.
Untuk data rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali pada bulan Juni 2021 tercatat 1,88 hari, turun 0,14 poin dibandingkan dengan capaian bulan Mei 2021 yang tercatat 2,02 hari.
Sementara itu, untuk hotel nonbintang, rata-rata lama menginap di bulan Juni 2021 tercatat sebesar 1,70 hari, naik 0,19 poin bandingkan bulan Mei 2021 yang tercatat sebesar 1,51 hari.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mendorong agar distribusi bantuan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dimudahkan khususnya dari segi pendataan dan mekanismenya.

Salah satu langkah yang diambil Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mewujudkan hal itu adalah dengan menyiapkan aplikasi pendataan. Selain memudahkan pendataan calon penerima bantuan, aplikasi pendataan itu juga dipersiapkan agar penyaluran bantuan-bantuan seperti Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM), bantuan sosial, dan Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata.
Dalam program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif disiapkan sejumlah pagu anggaran Rp 2,4 triliun dan disalurkan dalam berbagai program.
Adapun program-program yang dapat dijalankan pada tahap awal realisasi PEN adalah sertifikasi CHSE bagi usaha pariwisata, dukungan bagi subsektor film, dukungan akomodasi hotel untuk tenaga kesehatan, serta bantuan pemerintah untuk usaha pariwisata (BPUP) yang sedang dalam tahap finalisasi.
"Ini akan kita dorong sebagai langkah Kemenparekraf bagi masyarakat di tengah masa PPKM Level 4 ini. Program-program ini juga akan terus kita manfaatkan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno. (*)
Baca Juga:
DIY Kebut Vaksinasi COVID-19 untuk Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia

Harga MinyaKita 59 Kota/Kabupaten di Bawah HET, Termurah Probolinggo
