Daging Dijadikan 'Ikan Asin'? Ada Ni'owuru dari Suku Nias

DI berbagai daerah Indonesia ikan asin merupakan olahan sangat umum terutama daerah pesisir. Ikan asin merupakan teknik pengawetan sederhana hanya dengan mencampurkan garam dengan ikan lalu dijemur hingga kering.

Ikan asin biasanya dibuat ketika tangkapan berlimpah. Ikan yang harusnya dikonsumsi atau dijual masih sisa banyak. Agar tidak membusuk dan dapat disimpan dalam watu lama, teknik pengawetan ikan asin ini biasa dilakukan.

Nah, kalau ikan asin biasa, bagaimana kalau daging dijadikan "ikan asin"? Daging asin bernama ni'owuru pada hidangan khas Suku Nias, di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

Seperti halnya pada ikan, ni'owuru juga membuat bahan menjadi tahan lebih lama. Biasanya di Suku Nias, bahannya dibuat dari daging babi. Kemudian bisa juga untuk daging lain, seperti ayam, kerbau, atau sapi.

Pembuatan ni'owuru yaitu dengan cara menaburkan garam pada daging. Banyaknya garam membuat seberapa lama ni'owuru awet, semakin banyak garam digunakan maka semakin tahan lebih lama.

Sementara pengolahannya bisa sesuai selera seperti pengolahan daging lainnya, seperti dibakar atau dimasak tumis. Biasanya, untuk menghilangkan asin berlebih ni'owuru direbus lebih dulu hingga kadar asinnya berkurang.

Ni'owuru tahan dalam jangka waktu lama sehingga cocok dibawa sebagai oleh-oleh dari Nias. Tapi sebaiknya, kamu pastikan daging apa yang digunakan. Terutama bagi kamu yang tidak memakan daging babi.

Kalau kamu melancong ke Kepulauan Nias, tak lengkap kalau belum mencicipi kuliner tradisionalnya. Mencicipi kuliner Suku Nias yang unik? Pilihan kamu bisa jatuh pada Ni'owuru? (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Gowi Nifufu, Makanan Pokok Masyarakat Nias dari Umbi-umbian