Daftar Capres, Prabowo akan Dikawal Sekitar 20 Ribu Buruh Anggota KSPI


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (kanan) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
MerahPutih.Com - Dua puluh ribu buruh berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana mengawal Prabowo Subianto mendaftarkan diri ke KPU RI sebagai Capres, pekan depan (10/8).
Ketua KSPI Said Iqbal saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Bahkan kata Said, KSPI telah memasukan surat izin ke Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
"Iya, kurang lebih ada 20 ribu buruh, dan surat pemberitahuan sudah saya serahkan, no surat 167/DEN-KSPI/VII/2018 itu sudah dimasukkan sejak tanggal 31 Juli 2018," kata Said saat dikonfirmasi awak media, Kamis (2/8).

Said menyatakan, pengawalan terhadap Prabowo itu bahkan akan dimulai dari berjalan kaki secara estafet dari Kota Surabaya, Jawa Timur sampai ke DKI Jakarta.
"Rencananya untuk mengantar Prabowo sebagai peserta capres yang kemungkinan dilaksanakan 10 Agustus mendatang. Kami bersama juga akan jalan kaki estafet para buruh dari Surabaya-Jakarta," ujarnya.
Said menambahkan, pengawalan 20 ribu anggota KSPI terhadap Prabowo Subianto merupakan bentuk dukungan buruh kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Sudah di tuangkan dalam kontrak politik antara Prabowo Subianto dengan buruh Indonesia saat perayaan mayday 1 Mei 2018 di Istora Senayan yg lalu," kata dia.

Adapun isi 10 Kontak Politik itu adalah:
1. Meningkatkan daya beli buruh dan masyarakat & Upah minimum pekerja/buruh dan masyarakat dengan cara mencabut Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2015 (PP No 78) & Mengubah jumlah jenis barang dan jasa menjadi komponen untuk kebutuhan hidup layak (KHL) dari 60 jenis menjadi 84 jenis barang & jasa. Serta Menghapus kebijakan Upah Minimum & Upah Padat karya serta Kebijakan Upah Dibawah Ketentuan Upah Minimum.
2. Revisi Jaminan Pensiun No. 45 tahun 2015, berupa Besaran Iuran & Manfaat bulanan yang diterima oleh pekerja/buruh minimal 60 persen.
3. Menjalankan Jaminan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia secara gratis bagi pekerja /buruh, honorer dan masyarakat kurang mampu.
4. Stop Perbudakan modern berkedok outsourcing, honorer & Pemagangan.

5. Menciptakan lapangan pekerjaan & Mencabut Perpres no 20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) yang merugikan buruh Indonesia.
6. Meningkatkan pendapatan Pajak dan Tax Ratio melalui Reformasi Perpajakan yang berpihak pada buruh & rakyat kecil.
7. Mengangkat guru honorer dan tenaga honorer K2 menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN) serta memberlakukan upah minimum bagi honorer non kategori dan guru swasta ( PAUD, Madrasah, Yayasan).
8. Melaksanakan Wajib Belajar 12 tahun & Mengalokasikan APBN untuk beasiswa anak pekerja /buruh hingga perguruan tinggi secara gratis bagi yang berbakat dan berprestasi.
9. Menyediakan transportasi Publik dan Perumahan murah bagi pekerja /buruh & Rakyat tidak mampu.
10. Menjadikan Koperasi & Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai sumber sumber penguatan ekonomi nasional & Memastikan Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
"Ini juga yang menjadi alasan buruh (KSPI) mendukung dan mengawal Prabowo mendaftarkan diri sebagai Capres di Pilpres 2019," pungkas Said Iqbal.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tantangan Pertanian Indonesia Kian Berat, HKTI Nilai Duet Jokowi-Moeldoko Jadi Solusi
Bagikan
Berita Terkait
Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Kini Sudah Tidak Tayang di Solo

Legislator Sebut Munculnya Prabowo di Bioskop Jadi Bagian dari Inovasi Pemerintah

Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir

Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'
