Kesehatan

COVID-19 Masih Bersarang di Tubuh Meski Dinyatakan Sembuh

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 05 April 2020
COVID-19 Masih Bersarang di Tubuh Meski Dinyatakan Sembuh

Virus corona dideteksi dengan swab tes (Sumber: Business Insider)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MEREKA yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 tentu tak bisa menutupi rasa bahagianya. Para pasien tak perlu lagi merasa tersiksa oleh berbagai gejala yang timbul dari COVID-19. Tak perlu lagi jalani karantina dan jauh dari orang-orang yang dicintai. Rasa hati tentu ingin segera berkumpul dan bercengkrama.

Namun ternyata, mereka tetap harus waspada. Para pasien yang pernah menjalani perawatan COVID-19 disarankan untuk tetap menjalani karantina mandiri beberapa waktu ke depan. Sebuah studi kecil dari Tiongkok menunjukkan bahwa virus ini masih bertahan di dalam tubuh selama setidaknya dua minggu setelah penyakit sembuh. Ketahanan semacam ini tidak pernah terdengar di antara virus lainnya.

Baca Juga:

Dokter Tiongkok Yang Pertama Kali Ungkap Virus Corona Menghilang

Virus corona
COVID-19 masih menjadi momok kesehatan. (Foto: Unsplash/Georg Eiermann)

The Journal of the American Medical Association (JAMA) melibatkan empat profesional medis berusia 30 hingga 36 tahun yang pernah terjangkit virus corona untuk penelitian terbarunya. Keempatnya pernah dirawat di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, Tiongkok antara 1 Januari hingga 15 Februari. Para pasien tersebut diobati dengan antivirus oseltamivir yang dikenal Tamiflu.

Usai gejala sembuh dan dites negatif COVID-19, pasien diminta untuk pemulihan dengan cara mengkarantina diri di rumah selama lima hari. Mereka terus melakukan swab pada tenggorokannya di hari kelima dan hari ke-13 pasca pemulihan.

Baca Juga:

Benarkah Korea Utara Bebas Virus Corona? Ini Faktanya!

Swab Test
Mantan pasien corona masih jalani swab test (Foto: The Verge)

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang dites hingga hari ke-13 masih mengandung virus di tubuhnya. "Temuan ini menunjukkan bahwa setidaknya sebagian dari pasien yang pulih masih menjadi pembawa virus." demikian catatan dalam studi oleh JAMA.

Kendati demikian tak perlu khawatir. Ahli Epidemiologi d College of Public Health Temple University, Krys Jonson menuturkan bahwa virus yang bersarang usai pemulihan kemungkinan besar tidak terlalu menular. Virus yang berkeliaran dalam sistem imun juga cenderung merupakan virus yang menjadi kekebalan tubuh. (avia)

Baca Juga:

Ketika JHL Group Melawan COVID-19, Sumbang Perlengkapan Medis ke Banyak Rumah Sakit

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan