COVID-19 Dapat Dicegah dengan Disiplin dan Gotong Royong

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 20 April 2020
COVID-19 Dapat Dicegah dengan Disiplin dan Gotong Royong

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto pada konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta. ANTARA/Desi Purnamawati

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menegaskan bahwa COVID-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan semangat gotong royong yang dilakukan oleh seluruh elemen bangsa secara terus menerus tanpa terputus.

"COVID-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan smenagat gotong royong. Mari gunakan masker, mari disiplin jaga jarak, mari disiplin hindari kerumunan. Ini harus dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus tidak boleh terputus," kata Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (20/4).

Baca Juga:

Mahasiswa Kedokteran UNS Terpapar COVID-19 Bertambah, Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta

Yuri mengajak seluruh masyarakat untuk melawan COVID-19 dengan meningkatkan imunitas diri, tetap sabar dan tenang juga tidak panik, istirahat yang cukup dan teratur, jaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Dia juga menekankan bahwa pencegahan COVID-19 harus dilakukan secara gotong royong mulai dari pemerintah pusat sampai ke desa, ke tingkat RT/RW, dan di keluarga.

Beberapa daerah telah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang harus dipatuhi oleh setiap warga. Tujuan dilakukannya PSBB adalah untuk menghentikan penyebaran virus agar tidak semakin banyak dan semakin luas dikarenakan penularan lokal yang masih terjadi sampai saat ini.

Punguan Panjaitan Dohot Boruna (PPDB) Trimedya Panjaitan menyalurkan 3 ribu paket sembako untuk sesama (Punguan Panjaitan Dohot Boruna (ANTARA/HO/PPDB))
Ilustrasi - Punguan Panjaitan Dohot Boruna (PPDB) Trimedya Panjaitan menyalurkan 3 ribu paket sembako untuk sesama (Punguan Panjaitan Dohot Boruna (ANTARA/HO/PPDB)

Oleh karena itu pula diperlukan adanya penegakan hukum dengan dibantu oleh aparat negara yang ditujukan supaya masyarakat disiplin dan mematuhi PSBB secara baik dalam rangka membendung penyebaran COVID-19 agar dapat dihentikan.

Menurut Yuri, masyarakat sekarang ini sudah makin banyak yang memahami bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Dia mengapresiasi aksi solidaritas masyarakat dengan menolong sesama pada masa kesulitan seperti saat ini.

Masyarakat tidak hanya peduli dalam mengatasi kesehatan untuk pencegahan COVID-19, tapi juga peduli terhadap dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19 dengan memastikan agar rodak perekonomian di masyarakat tetap bergerak.

Baca Juga:

Update COVID-19 DKI Senin (20/4): 3.112 Orang Positif dan 237 Pasien Sembuh

"Sikap gotong royong sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti saat ini. Bilamana ada warga bergejala COVID-19 dan melakukan isolasi diri, kita berharap saling bantu dan tidak mengucilkannya. Juga membantu tetangga dengan membeli produk yang dijual. Keberhasilan ini tergantung peran serta masyarakat, kerja sama RT/RW, desa," kata dia.

Dia berharap warga di tingkatan RT/RW memberikan dukungan apabila ada tetangganya yang melakukan isolasi mandiri baik perorangan atau secara berkelompok. Selain itu juga, masyarakat diminta kepatuhannya dalam menerapkan PSBB.

Upaya gotong royong di tingkatan masyarakat tersebut kemudian diperkuat oleh upaya dari level pemerintah dengan melakukan pengujian sampel secara masif dan penelusuran kontak dekat yang agresif dilakukan oleh dinas kesehatan dibantu aparat pemerintahan setempat. (Pon)

Baca Juga:

Ngotot Demo Saat May Day, Para Buruh Akan Berhadapan dengan Pasukan Huru-Hara

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan