Ciri-ciri Negara yang Mengalami 'Middle Income Trap', Apa Saja?


Ciri-ciri negara yang mengalami middle income trap. Foto: Unsplash/Yuri
MerahPutih.com - Middle income trap merupakan kondisi di mana suatu negara telah mencapai status pendapatan menengah terjebak dan sulit bertransisi ke status pendapatan tinggi.
Dikutip dari berbagai sumber, negara-negara yang terperangkap dalam situasi ini sering mengalami stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi, meskipun memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh.
Istilah ini mencakup tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara yang telah meraih pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Namun, tidak mampu melanjutkan pertumbuhan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga:
Ekonomi Indonesia Naik Peringkat Dunia selama Pemerintahan Jokowi
Risiko Negara yang Mengalami Middle Income Trap
Berikut ini adalah beberapa risiko bagi negara yang mengalami Middle Income Trap:
1. Stagnasi Ekonomi
Negara yang terjebak dalam middle income trap sering kali mengalami stagnasi ekonomi, yang dapat mengarah pada pengangguran yang tinggi dan meningkatnya ketidakpuasan sosial.
2. Kenaikan Ketimpangan Sosial
Ketidakmampuan untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup dapat memperburuk ketimpangan pendapatan, di mana sekelompok kecil orang menikmati kekayaan yang meningkat, sementara mayoritasnya tetap berjuang.
Baca juga:
Kementerian Sekretariat Negara Sudah Siapkan Perpres dan Kepres Kabinet Prabowo
3. Kerentanan terhadap Krisis Ekonomi
Ketergantungan pada sektor tertentu membuat negara lebih rentan terhadap krisis global atau penurunan permintaan di sektor-sektor tersebut.
4. Pengurangan Daya Saing Global
Tanpa inovasi dan peningkatan produktivitas, negara mungkin kehilangan daya saingnya di pasar internasional, yang dapat mempengaruhi investasi asing dan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga:
Jokowi Tegaskan Negara Dapat Tambahan Pendapatan Rp 80 Triliun dari Investasi Smelter
5. Kesulitan dalam Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan stagnasi ekonomi, kemampuan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan menjadi terbatas, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup masyarakat.
Middle income trap menjadi tantangan serius bagi negara-negara yang telah mencapai status pendapatan menengah, tetapi masih berjuang untuk beralih ke tingkat pendapatan yang lebih tinggi.
Risiko yang terkait dengan kondisi ini mencakup stagnasi ekonomi, ketimpangan sosial, dan kerentanan terhadap krisis ekonomi. (far)
Bagikan
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025

Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
