Cinta Tanah Air, Alasan Fortiber Dibentuk


Merahputih.com / Rizki Fitrianto.
MerahPutih Nasional - Berawal dari obrolan biasa dengan diiringi rasa kecintaannya terhadap Tanah Air Indonesia, lima orang Tokoh Tionghoa diantaranya Dr Eddie Kusuma, SH. MH, Dr Drs HM Anda Hakim, SH.MH.MBL, DR HC Adjie Susanto, Suhu Benny dan Adian Radiatus menyepakati untuk membentuk Forum Tionghoa Bersatu (Fortiber).
Saat ini forum yang berisi orang-orang hebat di berbagai disiplin ilmu dan berbagai ilmuwan dibidang IPOLEKSUSHANKAMNAS seperti Pengusaha, Praktisi Hukum, Ekonomi, pakar Esdm, Tambang, Perkebunan, Properti dan sebagainya sudah melakukan empat kali kopi darat (kopdar).
Ketua Umum Fortiber, Dr. Drs. HM. Anda Hakim SH, MH, MBL mengatakan Fortiber dideklarasikan pada Minggu tanggal 28 Agustus 2016, di SENSE Int' Rest Mangga Dua Square dan dihadiri lebih kurang 350 orang dari berbagai tokoh yang dianggap pantas menjadi pendiri maupun pengurus.
Pada deklarasi tersebut dihadiri pula Ketua MPR RI, Dr Zulkifli Hasan yang memberikan dialog publik tentang empat pilar dan Prof Hamid Awaluddin mantan Menkumham RI tahun 2006 yang mengesahkan UUD NO 12 tahun 2006 tentang WNI dan unsur pejabat dari Pemerintah Beberapa tokoh nasional.
"Yang mewakili pemerintah, Prof Hamid Awaluddin sebagai pembuat Undang-undang yang mengizinkan setiap warga negara yang lahir di Indonesia adalah warga negara Indonesia," kata Anda Hakim di acara Kopdar ke-4 di Gandy Steak House, Di Jalan Hayam Wuruk no. 73 Jakarta Barat, Kamis (22/9).
Tokoh tionghoa nasional pun tak ketinggalan hadir diantaranya DR HC Alim Markus, Didi Dawis, Suwarno Chandra, Dr Ali Husein dan para Tokoh Agama dari Tionghoa diantaranya unsur Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kong Hu Chu, Tao dan Aliran Kepercayaan kepada Tuhan YME.
Ketua umum Forum Tionghoa Bersatu (Fortiber) Dr. Drs H.M. Anda Hakim SH, MH, MBL sedang memberi kata sambutan pada silaturahmi keempat Fortiber yang diselenggarakan di Gandy Steak House Jakarta Pusat. Jakarta, (22/9) Merahputih.com / Rizki Fitrianto.
Dengan terbentuknya Fortiber, diharapkan para Pengurus dan anggota bisa lebih berperan dalam melaksanakan hak kewajiban dan tanggung jawabnya untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Anda menjelaskan, Kopdar dilakukan untuk memberikan pedoman kepada pengurus dan anggota supaya timbul kepeduliannya untuk saling menjalin persaudaraan dan menjadi orang yang produktif, dapat mengasah kematangan pribadi menelorkan buah karya yang dapat dikontribusikan kepada Pemerintah.
Selain itu Kopdar juga mengajak semua etnis Tionghoa bersatu, bersama-sama etnis lainnya di Indonesia untuk membangun, menjaga NKRI yang kita cintai dan Pancasila yang kita banggakan.
"Sekaligus memelihara keutuhan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional agar cita-cita Kemerdekaan yang sesungguhnya dapat terwujud yakni masyarakat yang adil, makmur dan sejartera.
Ditempat yang sama, Dr Eddie Kusuma, Ketua Dewan Pembina Fortiber menekankan bahwa Fortiber tidak akan bermain dalam politik praktis. Meskipun lanjutnya, ada orang-orang yang ada di dalam Fortiber masuk dalam beberapa partai politik.
"Fortiber itu menjalankan politik masyarakat. Tujuannya mengangkat harkat martabat masyarakat sesuai dengan nilai ideologi kita, Pancasila," ujarnya. (Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti

Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025

Komunitas Tionghoa Curhat ke RIDO, Jakarta Harus Punya Gedung Opera Kesenian

Bertemu Komunitas Tionghoa, Ridwan Kamil Pamer Punya 20 Karya di China

Memahami Makna di Balik Angka 8 dalam Kepercayaan Masyarakat Tionghoa

Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo

Akulturasi Budaya Cirebon dan Tionghoa dalam Festival Pecinan Cirebon

PITI Kunjungi MUI Pusat demi Kolaborasi Tuntaskan Masalah Keumatan dan Kebangsaan
PITI Kunjungi Muhammadiyah Kuatkan Sinergi Demi Merawat Harmonisasi Bangsa

Usai Dilantik, Lexyndo Hakim: Lahirnya PITI Bukti Islam dan Tionghoa Sangat Dekat
