ChatGPT Tidak Sengaja Membuka Nomor Telepon dan Alamat Email
Sekelompok peneliti mampu memanipulasi ChatGPT. (Unsplash/Mariia Shalabaieva)
SEPERTINYA keamanan dalam siber harus ditingkatkan sangat ketat. Ternyata kecerdasan buatan (AI) semacam ChatGPT tak pernah mampu mengalahkan kecerdasan manusia.
Tengok saja sekelompok peneliti yang berhasil membuat ChatGPT mengungkapkan sejumlah data berdasarkan instruksi sederhana. Seperti meminta chatbot mengulang kata-kata acak terus-menerus.
Respons ChatGPT menyampaikan informasi personal, termasuk alamat email dan nomor telepon. Kemudian cuplikan dari karya penelitian dan artikel berita, serta potongan dari halaman Wikipedia, dan sebagainya.
Baca Juga:
Melansir dari engadget, tim peneliti yang berasal dari Google DeepMind, University of Washington, Cornell, Carnegie Mellon University, University of California Berkeley, dan ETH Zurich, mendesak perusahaan-perusahaan pengembangan kecerdasan buatan untuk melakukan uji coba internal dan eksternal sebelum merilis model bahasa yang besar.
Teknologi ini merupakan pondasi bagi layanan AI modern seperti chatbot dan generator gambar. Para peneliti mengungkapkan bahwa serangan yang mereka lakukan berhasil. Mereka berpendapat seharusnya serangan itu dapat terdeteksi lebih awal. Temuan mereka ini diumumkan dalam makalah yang dipublikasikan pada hari Selasa (28/11) pada 404 Media.
Chatbots seperti ChatGPT dan generator gambar berbasis prompt seperti DALL-E ditenagai oleh model bahasa yang luas, yaitu algoritma pembelajaran mendalam yang telah dilatih dengan jumlah data yang besar. Para kritikus sering kali menyoroti bahwa data tersebut seringkali diambil dari internet publik tanpa izin. Hingga saat ini, tidak ada kejelasan mengenai data spesifik yang digunakan dalam pelatihan chatbot OpenAI. Karena model bahasa besar yang mendukungnya bersifat tertutup dan tidak dapat diakses secara terbuka.
Baca Juga:
Laporan ilmiah itu mengungkapkan ketika peneliti meminta ChatGPT untuk mengulang kata 'puisi' dalam waktu tertentu dalam durasi panjang. Mereka dikejutkan bahwa chatbot awalnya melaksanakan instruksi tersebut dengan benar. Namun kemudian mengungkapkan alamat email dan nomor ponsel dari pendiri dan CEO.
Saat diminta untuk mengulang kata 'perusahaan', chatbot malah memberikan alamat email dan nomor telepon yang terkait dengan sebuah firma hukum di Amerika Serikat. "Secara keseluruhan, 16,9 persen dari hasil generasi yang kami uji mengandung hafalan [informasi pengenal pribadi]," tulis para peneliti.
Para peneliti berhasil membuat ChatGPT mengungkapkan informasi pribadi seperti alamat Bitcoin, nomor faks, tanggal lahir, dan konten eksplisit. Dengan biaya USD200 atau kurang lebih Rp3 juta, mereka menghasilkan 10 ribu contoh data pribadi dan lainnya dari web. Menyoroti potensi serangan lebih lanjut dengan pengeluaran lebih besar. Mereka menyebut serangan ini 'konyol'. (aqb)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5