Chatgpt Mengalami Penurunan Pengguna?


Sebagian besar siswa mereka menggunakan ChatGPT. (Unsplash/Mariia Shalabaieva)
PADA awalnya Chatgpt memiliki trafik yang sangat tinggi dan meluas penggunaannya. Ini merupakan inovasi AI yang paling pertama dan sangat memudahkan pekerjaan banyak orang.
Sayangnya ketenaran itu sepertinya tidak bertahan lama. Gizmodo menuliskan bahwa pengguna Chatgpt terus menurun selama tiga bulan berturut-turut.
Baca Juga:
WhatsApp akan Berikan Opsi untuk Mematikan Fitur Pesan Video Instan

ChatGPT produk OpenAI melejit pada bulan November tahun lalu, dengan pengguna melampaui 100 juta. Namun pada perjalanannya pada bulan Maret mulai menunjukan penurunan. Dari 8,7 menit waktu yang dihabiskan pengguna di situs tersebut menjadi tujuh menit pada bulan Agustus.
Tercatat pada bulan Juni dan Juli, jumlah pengguna aktif di ChatGPT turun hampir 10% setiap bulannya. Kemudian mulai sedikit stabil di bulan Agustus. Ini membuat para ahli berpikir bahwa para siswa yang sedang berlibur musim panas turut andil dalam penurunan tersebut.
Laman Similarweb menyebutkan bahwa pengguna ChatGPT turun 3% secara global pada bulan Agustus. Namun di Amerika Serikat malah menunjukan peningkatkan sampai 4%. Laman ini menuliskan teori menyebutkan bahwa trafik web ChatGPT turun selama musim panas adalah karena sekolah libur,. Kemudian yang membantu menjelaskan tren trafik stabil di bulan Agustus karena sekolah di AS mulai aktif lagi.
ChatGPT umumnya digunakan oleh para mahasiswa, Similarweb mendokumentasikan dalam laporan bulan Agustus, menyebutkan bahwa mereka membentuk lebih dari seperempat orang dewasa yang menggunakan alat AI tersebut.
Baca Juga:

David F. Carr, Senior insights manager di Similarweb menjelaskan bahwa siswa yang mencari bantuan pekerjaan rumah tampaknya menjadi bagian dari teknologi ini. Prosentase pengguna situs web yang lebih muda menurun selama musim panas dan sekarang mulai bangkit kembali.
survei terpisah yang dilakukan oleh Intelligent.com mencatat bahwa mahasiswa sarjana dan pascasarjana semakin banyak menggunakan ChatGPT. Survei tersebut menanyai 1.223 siswa; 30% mengatakan bahwa mereka menggunakan ChatGPT untuk tugas sekolah pada tahun ajaran 2022-2023.
Meskipun kelompok yang pada survei itu kecil, para guru telah menyatakan keprihatinannya bahwa sebagian besar siswa mereka menggunakan ChatGPT. Mereka mengimplementasikan perangkat lunak ke dalam kelas untuk mendeteksi tugas yang diselesaikan dengan menggunakan AI.
Sekolah-sekolah lain malah melangkah lebih jauh dengan menambahkan pedoman ke dalam regulasinuya. Fakultas Hukum Universitas Michigan menyebutkan bahwa calon mahasiswa tidak boleh menggunakan ChatGPT atau alat kecerdasan buatan lainnya sebagai bagian dari proses pendaftaran. (aqb)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap
