Chatbot AI Google Bard Kini Bisa Lakukan Coding


AI Bard bisa permudah pekerjaan programmer. (Foto: Unsplash/Joan Gamell)
AI chatbot baru Bard besutan Google kini dapat membantu para pengembang perangkat lunak dengan pemrograman. Beberapa hal yang bisa mereka lakukan, seperti menciptakan kode, debug kode, hingga penjelasan kode. Keterampilan baru itu ditambahkan Google sebagai tanggapan atas permintaan pengguna.
Pengkodean atau coding telah menjadi salah satu permintaan teratas yang diterima Google dari pengguna. Pemimpin produk Google Research Paige Bailey mengatakan pada Jumat (19/4), kemampuan pengembangan perangkat lunak itu tersedia di lebih dari 20 bahasa.
Seluruh 20 bahasa yang dimaksudkan, antara lain C++, Go, Javascript, Phyton, dan TypeScript. Pengguna dapat mengekspor kode Phyton ke Google Colab, dan Bard juga dapat membantu dengan fungsi penulisan untuk Google Sheets.
Baca juga:
Google Bakal Perkenalkan Bard, Rival ChatGPT

Secara kolektif, ini berarti Bard merupakan eksperimen AI generatif yang diluncurkan Google awal tahun ini, yang dapat meninjau dan membantu pengguna men-debug kode sumber mereka baris demi baris. Google mengatakan pengembang dapat memberi tahu Bard "kode ini tidak berfungsi, tolong perbaiki," dan AI itu akan membantu debug.
Itu juga dapat menerjemahkan kode dari satu bahasa ke bahasa lain dan menjelaskan potongan kode, fitur yang bermanfaat bagi mereka yang baru mengenal pemrograman. Bard, yang dibuat untuk bersaing dengan ChatGPT dan model bahasa lainnya, tidak cukup sebanding dengan rekan AI-nya pada kinerja chatbot.
Serangkaian keterampilan terbaru ini dapat membantu Bard setidaknya mengimbangi ChatGPT dan Claude setidaknya di atas kertas. Seberapa baik Bard mampu membuat, menerjemahkan, dan men-debug kode adalah pertanyaan lain.
Baca juga:
ChatGPT Kini Bisa Jelajahi Internet

Seperti yang diperingatkan Bailey dalam posting blog, Bard masih merupakan eksperimen awal dan terkadang dapat memberikan informasi yang tidak akurat, menyesatkan, atau sama sekali salah meski terlihat benar saat menyampaikannya.
Misalnya, Bard dapat memberi pengembang kode kerja yang tidak lengkap atau tidak menghasilkan keluaran yang diharapkan.
“Terlepas dari tantangan ini, kami yakin kemampuan baru Bard dapat membantu Anda dengan menawarkan cara baru untuk menulis kode, membuat kasus pengujian, atau memperbarui API. Jika Bard mengutip panjang lebar dari proyek sumber terbuka yang ada, itu akan mengutip sumbernya,” tulis Bailey. (waf)
Baca juga:
OpenAI Blokir Akses ChatGPT di Italia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
