CEO OpenAI Investasikan Rp 2,7 T untuk Memperpanjang Umur Manusia


Penelitian sudah berhasil dilakukan pada tikus. (Unsplash/Lucas Vasques)
BEBERAPA orang kaya mungkin memiliki mobil, rumah mewah, kapal pesiar, dan lainnya. Namun berbeda cerita dengan CEO perusahaan teknologi yang satu ini. Sam Altman yang merupakan CEO OpenAI memilih menghabiskan uangnya untuk mencoba memperpanjang umur manusia.
Kabar itu diungkapkan laman Unilad, Rabu (8/3). Meski Altman juga tentu memiliki rumah mewah dan mobil mahal, namun pria berusia 37 tahun itu sepertinya lebih suka berfokus pada hal-hal yang lebih besar. Altman merupakan CEO OpenAI, laboratorium teknologi yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan.
Perusahaan besutannya itu merupakan organisasi yang berada di balik suksesnya ChatGPT sebagai AI chatbot yang sempat menggemparkan jagat dunia maya. Altman mendirikan OpenAI pada 2015 bersama sejumlah investor, salah satunya CEO Tesla Elon Musk.
Baca Juga:
OpenAI Rilis ChatGPT Plus Berlangganan

Perusahaan ini tak hanya menyita sebagian besar waktunya. Altman menjelaskan ia telah menguras isi rekening banknya untuk mendanai dua tujuan tertentu: energi tanpa batas, melalui investasi startup kekuatan fusi Helion Energy, dan untuk memperpanjang masa hidup manusia.
Altman berharap untuk mencapai tujuan terakhir dengan bantuan perusahaan Retro Biosciences. Tahun lalu mereka mendapatkan USD180 juta (Rp 2,78 triliun) untuk mendanai tujuannya demi menambah 10 tahun rentang hidup rata-rata manusia.
MIT Techonology Review menyebutkan bahwa investasi yang dilakukan Altman itu merupakan salah satu yang terbesar yang pernah dilakukan oleh satu individu ke dalam startup.
Baca Juga:
AGI, Teknologi Elon Musk yang Ingin Saingi Kemampuan Otak Manusia

Sang CEO memang tidak asing dengan investasi. Sebelumnya, ia berinvestasi pada perusahaan seperti Stripe dan Airbnb. Namun, kemudian beralih dari mendukung aplikasi dan pendirinya, menjadi lebih berpihak pada ilmuwan dan penelitian.
Ketertarikan Altman pada perpanjangan umur datang setelah penemuan penelitian 'darah muda', yang menunjukkan tikus tua dan muda dijahit bersama sehingga mereka berbagi sistem darah. Percobaan itu menunjukkan tikus tua seolah diremajakan.
Setelah melihat keberhasilan itu, Altman memantau terus kemajuan yang ditunjukkan oleh ilmuwan-ilmuwan tersebut. Maka dari itu, kini Altman berani berinvestasi dengan angka yang lebih gila untuk mendorong keberhasilan ilmuwan-ilmuwan tersebut. (waf)
Baca juga:
Google Bakal Perkenalkan Bard, Rival ChatGPT
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
