Cek Kesehatan Gratis Jadi Data Base, DPRD Instruksikan Dinkes Jakarta Langsung Tangani Penyakit Siswa


Program Cek Kesehatan Gratis Bagi Siswa-siswi Sekolah Rakyat. (MP/Didik)
MerahPutih.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI resmi memulai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi peserta didik di seluruh Indonesia.
Program ini menargetkan sekitar 53 juta anak sekolah di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Pelaksanaannya berbeda dari kegiatan serupa sebelumnya, seperti saat peringatan Hari Ulang Tahun, yang cakupannya lebih beragam.
Beragam aspek kesehatan diperiksa, mulai dari kebugaran fisik, penglihatan, tekanan darah, hingga status imunisasi. Dalam pelaksanaannya, anak kelas 1 SD menerima imunisasi MR (Measles-Rubella), sedangkan anak kelas 5 mendapatkan vaksinasi HPV sebagai upaya pencegahan kanker serviks.
Baca juga:
Legislator Sebut Cek Kesehatan dan Makan Siang Gratis Jadi Senjata Rahasia Indonesia Menuju 2045
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Yudha Permana mendukung penuh program Cek Kesehatan Gratis bagi para siswa dan siswi di sekolah.
Menurut dia, CKG Sekolah dapat menjadi sumber data kesehatan yang penting bagi pemerintah. "Dengan adanya CKG, kita punya database yang kuat," katanya, di Jakarta, Selasa (12/8).
Yudha meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI langsung memberi tindakan bila ada siswa yang kondisinya kurang sehat dari hasil cek kesehatan tersebut.
Baca juga:
Banyak Siswa Takut Cek Kesehatan Gratis, Dokter Spesialis Anak Sebut Peran Guru Diperlukan
"Jika ada anak yang kesehatannya kurang baik, bisa langsung ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes)," tandasnya.
Sekadar diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menargetkan 1.997.082 anak mengikuti program CKG, mencakup pelajar SD hingga SMA dengan usia anak 7–17 tahun. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan generasi penerus di ibu kota. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Terima Laporan Pungli hingga Rp 5 Juta di Sekolah Gratis

Legislator Tegaskan Jumlah Siswa Sedikit tak Boleh Jadi Alasan Tutup Sekolah

Pramono Resmikan Universitas PTIQ sebagai Kampus Peradaban Alquran Internasional di Jakarta

Minta Maaf Langsung ke Kepala SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Arlan Ngaku Tindakannya di Luar Kontrol

Wali Kota Prabumulih Dapat Sanksi Keras dari Kemendagri, Disebut Main Copot Kepala SMPN 1 tanpa Prosedur Tepat

5,9 Juta Siswa Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Ajak Warga Kolaborasi

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Guru SMAN 1 Sinjai Dianiaya Anak Polisi Depan Bapaknya, Komisi X DPR: Bukti Degradasi Moral

Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan

Wali Kota Prabumulih Bantah Kepala SMPN 1 Dicopot karena Tegur Anaknya yang Bawa Mobil ke Sekolah
