Cathay Pacific Larang Pasangan Hong Kong untuk Terbang karena Lecehkan Penumpang
Ilustrasi kursi penumpang pesawat. (Foto: Unsplash/Rey Joson)
MerahPutih.com - Cathay Pacific telah melarang pasangan Hong Kong untuk menggunakan penerbangannya setelah mereka bertengkar dengan seorang pelancong China karena memperdebatkan kursi sandar yang disandarkannya.
Perempuan China itu mengeluh di media sosial bahwa dia dilecehkan oleh pasangan yang duduk di belakangnya dalam penerbangan Cathay setelah merebahkan kursinya, demikian dikutip dari BBC, Senin (23/9).
Maskapai penerbangan nasional Hong Kong itu mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menambahkan pasangan itu ke dalam daftar larangan terbang. Maskapai tersebut menegaskan memiliki "kebijakan tanpa toleransi ketat" terhadap perilaku tidak menghormati sesama penumpang.
Postingan perempuan China tersebut di platform media sosial Xiaohongshu, yang menangkap sebagian dari konfrontasi tersebut, telah mengumpulkan 194.000 suka hingga Senin pagi ini dan menuai reaksi beragam secara daring.
Baca juga:
Aeroflot Buka Penerbangan Langsung Rusia ke Indonesia dengan rute Moskow-Denpasar
Insiden itu terjadi dalam penerbangan dari Hong Kong ke London pada tanggal 17 September.
Dalam unggahannya, perempuan China itu mengingat bagaimana pasangan paruh baya - sepasang suami istri itu menuduhnya menghalangi pandangan mereka terhadap televisi dalam pesawat dan memintanya untuk meluruskan tempat duduknya.
Ketika dia menolak, sang istri meluruskan kakinya dan meletakkannya di sandaran tangan kursinya, lalu mulai memarahinya dalam bahasa Kanton dan menampar lengannya.
"Saat dia menyadari saya tidak bisa bicara bahasa Kanton, dia mulai memanggil saya 'gadis daratan' dengan nada merendahkan," katanya.
Sang suami, yang duduk tepat di belakangnya, "dengan panik mendorong" bagian belakang kursinya. Videonya memperlihatkan kursi itu bergetar.
Baca juga:
Adegan lain menunjukkan sang istri mengacungkan jari tengahnya ke arah perempuan tersebut.
Perempuan itu lalu meminta bantuan pramugari, yang menyarankan agar dia meluruskan tempat duduknya.
"Saya terkejut karena saat itu belum waktunya makan, tetapi pramugari ingin saya berkompromi," ujarnya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Usut Tuntas Operasional Bandara di Morowali, Dinilai Ancam Kedaulatan Negara
Jangan Lupa, Mulai Hari Ini Sriwijaya Air & NAM Air Rute Domestik Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta
Pergerakan Pesawat Saat Nataru 76.972 Penerbangan, AirNav Siaga 24 Jam
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AirAsia Bakal Kerahkan 100 Unit Pesawat Untuk Layani Penerbangan di Indonesia
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Maskapai Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Terbang Perdana 18 September, Tiket Dibandrol Rp 1,3-1,4 Juta
Imbas Demo, Penerbangan Perdana Rute Jember-Jakarta PP Hari Ini Ditunda Sepekan
Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia
Palu Kini Punya Bandara Internasional, Mutiara Sis Aljufri Bikin Pengadaan Alat X-Ray Rp 2,5 M