Catat! Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Lingkungan

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 25 Februari 2020
Catat! Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Lingkungan

Membuang sembarangan baterai akan merusak lingkungan. (Foto: Pexels/mohamed Abdelgaffar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KERUSAKAN lingkungan sering dikaitkan ulah manusia. Mulai dari membuang sampah berbahaya sembarangan sampai eksploitasi alam secara masif. Namun sebenarnya tanpa kita sadari ternyata banyak perilaku sepele yang memiliki kemampuan merusak lingkungan.

Seperti pada peternakan yang menyumbang gas metana dalam jumlah besar. Gas metana adalah gas rumah kaca yang paling banyak diproduksi di dunia dan mengakibatkan pemanasan global. Gas metana dihasilkan dari kotoran hewan dan fermentasi enternik yang dapat mempertipis lapisan ozon.

Baca Juga:

Jangan Percaya, Anggapan Tentang 'Fast Food' Ini Hanya Mitos

makanan
Makanan yang terbuang menjadi masalah pula. (Foto: Pexels/Min An)


Kemudian menurut laman Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO), diperkirakan sekitar 1/3 makanan yang masih layak berakhir di tempat pembuangan. Limbah makanan dianggap sebagai polemik global karena untuk membuat makanan banyak menyia-nyiakan tanah, air, energi, tenaga kerja serta sumber daya alam lain.

Gas buangan yang berasal dari kendaraan mengandung hidrokarbon dan nitrogen oksida yang dapat bereaksi bersama sinar matahari untuk meningkatkan ozon. Karbon monoksida juga dapat mengancam kesehatan manusia sekaligus berkontribusi besar pada pemanasan global.

Baca Juga:

Makanan Terlarang untuk Selebriti Korea

sapi
Peternakan sapi menyumbangkan gas metana. (Foto: Pexels/Viktor Lundberg)

Tak kalah berbahayanya adalah limbah baterai mengandung merkuri, timbal dan bahan kimia yang mengancam makhluk hidup, khususnya satwa liar dan biota laut. Sampah elektronik seperti kabel, gawai bekas perlu pengolahan secara khusus. Di dunia hanya 41 negara yang mengolah limbah elektronik.

The Ocean Conservancy menemukan ternyata lebih dari 757,5 ribu kantong plastik bekas pakai berserakan di perairan lepas. Indonesia menyumbangkan sekitar 1,29 juta ton sampah kantong plastik dalam setahun. Menjadikan Indonesia negara kedua penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Penggunaan plastik belanja, sedotan plastik atau botol kemasan plastik harus segera dihentikan dari sekarang. (lgi)


Baca Juga:

Seks Perlu Dibicarakan dengan Anak, Begini Caranya

#Banjir #Limbah #Sampah #Ternak Sapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
204 Investor Bakal Kelola Sampah di Indonesia
Danantara akan menjadi pemegang saham di semua proyek Waste To Energy, untuk memastikan bahwa proyek itu berjalan dengan baik dan benar.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
 204 Investor Bakal Kelola Sampah di Indonesia
Indonesia
Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Selidiki Dugaan Korupsi Ekspor Limbah Minyak Sawit
Kejaksaan Agung menggeledah kantor Bea Cukai, Rabu (22/10) lalu. Penggeledahan ini masih terkait dugaan korupsi ekspor limbah minyak sawit.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Selidiki Dugaan Korupsi Ekspor Limbah Minyak Sawit
Indonesia
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Hal ini menyusul hujan deras yang terjadi sejak selama dua hari mulai Selasa hingga Rabu malam.
Frengky Aruan - Kamis, 23 Oktober 2025
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Indonesia
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Pantauan di lapangan menunjukkan ketinggian air banjir jalur Pantura Semarang-Demak bervariasi antara 30 hingga 70 sentimeter.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Indonesia
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Ia menekankan bahwa penanganan banjir adalah isu kemanusiaan dan hak warga
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Indonesia
260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara
Status kedaruratan sampah itu sesuai dengan konteks Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara
Indonesia
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
Rinciannya 2 RT di Kelurahan Cilandak Timur 2, 3 RT di Kelurahan Cipete Utara, serta 1 RT di Kelurahan Pondok Labu.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
Indonesia
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Sejumlah wilayah masih terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (17/10) kemarin.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Indonesia
Hasilkan 8.600 Ton Per Hari, Jakarta Darurat Penanganan Sampah
Jakarta sudah masuk kedaruratan sampah dan keputusan tentang kedaruratan sampah sebagaimana dimandatkan oleh Perpres tersebut tadi malam sudah saya tandatangani.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Hasilkan 8.600 Ton Per Hari, Jakarta Darurat Penanganan Sampah
Dunia
Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Para ahli meteorologi menyebut hujan pekan lalu menjadi lebih berbahaya karena dipicu kombinasi sistem tropis dari Teluk Meksiko dan front dingin dari utara.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
  Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Bagikan