Cappuccino Terbaik di Kota Serang, Cuma Ada di Sini


Cappuccino racikan kafe Bbanyu Biru. (Foto: MP/Sucitra)
DIKISAHKAN, lahirnya Cappuccino berawal dari biji-biji kopi yang tertinggal oleh tentara Turki, setelah peperangan yang di pimpin oleh Kara Mustapha Pasha di Wina, Austria melawan tentara gabungan Polandia-Germania, pada Abad ke-17.
Sekurangnya, ada empat jenis Cappuccino; Traditional Cappuccino, Cappuccino Chiaro, Cappuccino Scuro, dan Cappuccino Freddo.
Baca juga:
Cocok Buat Ngopi Cantik, Rekomendasi 5 Kafe Instagramable di Tangerang Selatan
Sejak satu dekade ke belakang, di kota Serang - Banten, bertumbuhan kafe-kafe baru, pertanyaannya, dimanakah kita dapat menikmati Cappuccino terbaik di kota tersebut?

Setelah berkeling kota Serang, pencarian Merahputih.com sampai pada suatu kafe di daerah Dalung, suatu kafe bernama Banyu Biru. Yang terletak di pinggiran, sisi barat daya Kota Serang.
Tempatnya cukup luas. Di dalam kawasan kafe tersebut nampak mesin hidrolik, alat bantu pencucian mobil, di salahsatu sudutnya terdapat seperangkat alat band. Menjadi masuk akal, mengapa kafe Banyu Biru memilih tempat yang berjarak dari pemukiman warga.
Baca juga:
"Kita meng-hire anak-anak band lokal untuk main disini, pilih tempat disini supaya keramaian yang kita buat tidak mengganggu," terang Ari sang pemilik kafe Banyu Biru kepada merahputih.com.
Setelah berbasa-basi sedikit, merahputih.com langsung pada tujuan, memesan Cappuccino tradisional racikan mereka untuk menguji rasanya.
Ketika terhidang, aroma kopi yang menyatu dengan susu, menelusup ke rongga hidung, merangsang indra penciuman untuk menggerakan tangan, meraih cangkir seperti tak sabar lidah kita ingin segera dibanjiri pertemuan kopi, busa susu skim dan coklat yang menyatu.

Rasanya mengingatkan Cappuccino yang biasa penulis nikmati di Crown Plaza Dubai, Uni Emirat Arab yang juga dinikmati para pramugari KLM mengawali hari sebelum terbang.
Penulis rasa, ini adalah alasan penting yang menjadi dasar, bahwa disinilah Cappuccino terbaik di Kota Serang, bahkan jika dibandingkan dengan racikan kopi beberapa hotel berbintang di kota ini.
Usut punya usut, ternyata sang pemilik menggunakan biji kopi produk petani lokal, seperti Kopi Bukit Kuru dan Kopi Cinangka, juga memiliki mesin roasting biji kopi sendiri. (De Sucitra/Banten)
Baca juga: