Calvin Klein Mengedepankan Keberlanjutan dengan Memakai Serat Ramah Lingkungan
Industri fashion mulai fokus pada produk ramah lingkungan. (Foto: Pexels/Sam_Lion)
INDUSTRI fashion saat ini bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu brand besar seperti Calvin Klein turut ambil bagian dalam memproduksi koleksi yang ramah lingkungan.
Satu yang terbaru, Calvin Klein meluncurkan koleksi terbaru bernama Reconsidered Comfort yang mengedepankan desain pakaian dalam yang minimalis dan ramah lingkungan.
Dalam koleksi ini, Calvin Klein turut mempromosikan dan berkontribusi pada ekonomi tekstil sirkular dengan menggunakan serat TENCEL yang diproduksi secara bertanggung jawab dan memberikan dampak yang minim terhadap lingkungan.
Baca juga:
Ramah Lingkungan, 3 Brand Ini Mengusung Konsep Sustainable Fashion
Melalui koleksi Reconsidered Comfort, Calvin Klein tidak hanya menawarkan kenyamanan. Namun juga mengajak pencintanya untuk beralih dan berkontribusi melestarikan lingkungan, dengan memilih produk pakaian dalam yang ramah lingkungan.
Serat TENCEL yang menjadi bahan utama pembuatan benang dan kain dalam produk ini terbuat dari bahan baku kayu terbarukan yang berasal dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi FSC® atau PEFCTM.
Karena terbuat dari bahan dasar yang alami produk pakaian yang mengandung serat ini mampu terurai kembali ke alam sehingga aman bagi lingkungan. Pada bagian karet pada pinggang pun terbuat dari 40% recycled polyester.
“Koleksi ini memiliki makna lebih dari sekedar produk pakaian dalam, sebab penggemar setia Calvin Klein juga turut berkontribusi untuk melestarikan alam dengan memilih pakaian dalam yang terbuat dari serat alami," ujar Marketing and Brand Manager, SEA and Oceania, Lenzing Group Mariam Tania.
Baca juga:
Tania menyebut serat TENCEL yang diaplikasikan pada koleksi Reconsidered Comfort dari Calvin Klein ini juga memberikan rasa nyaman dan memiliki sirkulasi udara yang baik. "Serat TENCEL yang digunakan dalam koleksi ini diproduksi dengan teknologi REFIBRATM, dimana teknologi
ini mengolah sisa kapas dari tempat pembuangan akhir dengan memadukan hingga 30% serat yang dihasilkan dari sisa kapas yang dikumpulkan dalam proses pembuatan pakaian," urainya.
Serat ini juga memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga mampu mencegah pertumbuhan bakteri, dan memberikan retensi warna yang tahan lama.
Kampanye Calvin Klein Reconsidered Comfort dipersembahkan dalam serangkaian visual artistik yang dibintangi oleh Kaia Gerber, penari Vinson Fraley, dan musisi Rina Sawayama, serta diambil oleh fotografer mode terkenal, Mario Sorrenti.
Koleksi dengan monogram ikonik Calvin Klein ini mewakili semua bentuk dan ukuran tubuh, mencerminkan ekspresi diri tanpa batas, bagai sebuah kanvas untuk eksplorasi kreatif. (avia)
Baca juga:
Tutorial Bikin Baju Tie-Dye Ala Anak Indie. Fashionable dan Sustainable Abis
Bagikan
Berita Terkait
‘Light and Shape’: ESMOD Jakarta Rayakan Inovasi Mode dari Desainer Muda di Creative Show 2025
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Pramono Ingin Kembangkan Sanitasi Ramah Lingkungan
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik