Buyung Rais: Desainer Muda Indonesia Minder Desain Etnik


Buyung Rais (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
ERA globalisasi membuat teknologi semakin maju. Begitu pula dengan industri fesyen, desain busana pun semakin mengikuti perkembangan zaman. Hal ini membuat desain etnik khas Indonesia tidak terlalu diminati. Terutama untuk kalangan muda, yang lebih mengikuti zaman.
Buyung Rais, seorang desainer yang namanya sudah tidak asing di dunia fesyen mengatakan desainer Indonesia, terutama yang masih muda minder dengan desain etnik. Menurutnya, para desainer muda Indonesia masih kurang yakin mendesain busana etnik.
"Mereka (desainer muda) pada minder. Kemauan sudah ada, tapi mereka minder. Seperti di daerah, sebenarnya banyak para desainer yang memiliki rancangan busana etnik bagus. Tapi mereka tidak pernah punya kesempatan, spiritnya kurang," tutur Buyung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (19/7).
Buyung memang sedang fokus dengan desain etnik. Ia ingin Indonesia menjadi simbol busana etnik. Dengan demikian, busana etnik bukan sekedar dipuji saja, melainkan akan dikenakan oleh setiap orang dari berbagai negara.
Selain itu, ia juga mengomentari teknologi pada industri fesyen juga mempengaruhi memudarnya busana etnik. Karena teknologi ini, perlahan membuat para pengerajin etnik berkurang.
"Sekarang ini banyak industri yang tidak memerlukan pengerajin, seperti printing, otomatis membuat orang yang aktif membuat etnik berhenti bekerja karena mesin. Seperti tenun sudah ada alat tenun. Batik juga bisa di print menggunakan mesin, tapi hasilnya kan tetap saja beda. Jadi harusnya kita melestarikan budaya leluhur kita, yaitu handmade," jelas pria yang sudah menekuni bidang fesyen selama 30 tahun itu.
Dalam kesempatan itu ia juga berpesan agar setiap orang tua juga mulai mengenalkan busana etnik terhadap anaknya. Pasalnya jika para orang tua tidak mencontohkan mengenai busana etnik, tentu anak akan mengikuti perkembangan zaman dan melupakan budaya Indonesia sebenarnya.
"Orang tua juga harus pakai etnik. Generasi muda tidak akan mencontoh kalau orang tuanya tidak memakai etnik. Nantinya budaya kita akan luntur, bahkan bisa diambil orang lain," tutupnya.
Indoenesia merupakan negara yang akan budaya. Salah satunya busana etnik. Masing-masing 34 propinsi di Indonesia memiliki desain busana etnik tersendiri. Tetap lestarikan busana etnik ya Sahabat MerahPutih.
Baca juga artikel Indonesia Fashion & Craft Hadirkan Berbagai Kain Tradisional
Bagikan
Berita Terkait
APPMI Dorong Potensi Ekonomi Industri Fashion Lewat Ramadan Runway 2025
Skant, Gaya 'Rok di Atas Celana' kini Jadi Tren Terbaru, Kombinasi Sempurna Kenyamanan dan Sentuhan Modis

Miu Miu Lepas Celana Dalam Termahal di Dunia

Leg Warmers, Item Fesyen yang Digandrungi Gen Z

UNIQLO Rilis Koleksi Terbaru untuk Spring/Summer 2023

Inspirasi Bali dan Dubai dalam Koleksi Hans Virgoro di Garis Poetih

Ketika Sampah Jadi Tren Industri Mode Thailand

6 Item Dekade 90-an yang Bakal Hits Lagi Tahun 2023

UNIQLO Tambah Koleksi Terbaru Spy X Family dan Makoto Shinkai

Bella Hadid x About You Ciptakan Koleksi Gaya 90-an
