BPPT Pantau Kemunculan Awan Culumus di Langit Kalimantan Tengah

Pesawat akan melakukan penyemaian awan cumulus dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Rabu (18/9) (ANTARA/Rendhik Andika)
Merahputih.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan rekayasa hujan buatan di wilayah Kalimantan Tengah kini menunggu adanya potensi awan cumulus.
"Hari ini potensi awan cumulus berada di wilayah utara Kalimantan Tengah sekitar Kabupaten Murung Raya. Saat ini kita masih menunggu potensi tersebut apakah bisa disemai atau tidak," ujar Koordinator Lapangan BPPT Kalimantan Tengah, Fikri Nur Muhammad, Rabu (18/9).
Baca Juga:
Hujan Sulit Terjadi di Lokasi Karhutla, Awan Terhalang Asap Pekat
BPPT sendiri terus memantau perkembangan cuaca. Sehingga ketika dinyatakan ada awan yang bisa disemai, pesawat akan langsung terbang menuju lokasi awan cumulus tersebut.
Dia menerangkan, pesawat yang digunakan untuk menyemai awan tersebut berjenis CN 295 dengan nomor register A2901 dari Pekan Baru yang didatangkan dari Pekan Baru pada Selasa (17/9).
"Pesawat ini didatangkan atas perintah Bapak Presiden dalam rapat terbatas dan akan siaga di Palangka Raya dengan batas waktu sampai kabut asap reda," jelas dia.

Selasa (17/9) lalu pesawat milik TNI AU tersebut telah melakukan penyemaian awan di wilayah Timur Banjarmasin dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Jumlah bahan semai yang sudah datang sebanyak 2,5 ton.
"Kemarin digunakan untuk menyemai sebanyak 1 ton dan sisanya akan digunakan untuk menyemai yang direncanakan dilakukan hari ini," ucap Fikri.
Tahap selanjutnya, sebagaimana dikutip Antara, 10 ton bahan semai awan cumulus akan tiba menggunakan jalur darat.
Baca Juga:
Hoaks Bikin Hujan Buatan Pakai Air Garam, BMKG: Proses Fisisnya Tidak Ada
Petugas tengah melakukan persiapan penyemaian. Sejumlah petugas juga melakukan pengecekan kelengkapan dan kesiapan alat terutama pesawat yang akan digunakan untuk menyemai.
Diperkirakan waktu terbang pesawat akan memakan waktu maksimal empat jam, namun biasanya waktu jam terbang selama menyemai awan selama dua jam. (*)