BPK Temukan 14.501 Masalah di APBN 2021, Negara Bisa Tekor!

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 07 Desember 2021
BPK Temukan 14.501 Masalah di APBN 2021, Negara Bisa Tekor!

Gedung Badan Pemeriksa Keuangan. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I (IHPS I) tahun 2021. IHPS I Tahun 2021 memuat ringkasan dari 732 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Ketua BPK, Agung Firman Sampurna menjelaskan, IHPS I Tahun 2021 terdiri atas 673 atau 91,9 persen LHP Keuangan, 39 atau 5,4 persen LHP Kinerja, dan 20 atau 2,7 persen LHP dengan tujuan tertentu.

Baca Juga

Panitia Minta KPK dan BPK Pelototi Pelaksanaan Formula E

Hal tersebut disampaikan Firman dalam Sidang Paripurna DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, (7/12). Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, terdapat 8.483 temuan yang memuat 14.501 permasalahan dengan nilai total sebesar Rp 8,37 triliun.

"Meliputi 6.617 (46 persen) permasalahan kelemahan istem pengendalian intern (SPI) dan 7.512 (52 persen) permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan sebesar Rp 8,26 triliun, serta 372 (2 persen) permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan sebesar Rp 113,13 miliar," kata Firman.

Dari permasalahan ketidakpatuhan tersebut, sebanyak 4.774 senilai Rp 8,26 triliun merupakan permasalahan yang dapat mengakibatkan kerugian senilai Rp 1,94 triliun, potensi kerugian senilai Rp 776,45 miliar, dan kekurangan penerimaan senilai Rp 5,55 triliun.

Baca Juga

KPK Periksa Kepala BPKD DKI Terkait Korupsi Tanah Munjul

Firman menambahkan, atas permasalahan tersebut entitas telah menindaklanjuti dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas negara/daerah/perusahaan selama proses pemeriksaan sebesar Rp 967,08 miliar atau 11,7 persen

"Di antaranya sebesar Rp 656,46 miliar (68 persen) merupakan penyetoran dari entitas pemerintah pusat, BUMN, dan Badan Lainnya," jelas Firman.

Selain itu, lanjut Firman, terdapat 2.738 atau 36 persen permasalahan ketidakpatuhan yang berupa penyimpangan administrasi.

"Dari 372 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan sebesar Rp 113,13 miliar, terdapat 10 (3 persen) permasalahan ketidakhematan sebesar Rp 112,51 miliar, dan 362 (97 persen) permasalahan ketidakefektifan sebesar Rp 621,47 juta," kata Firman. (Pon)

Baca Juga

Karyawan Desak BPK Bongkar Transaksi Yang Bikin Keuangan Garuda Terseok

#Badan Pemeriksa Keuangan #APBN 2021
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
DPR Mulai Gelar Fit and Proper Test Calon Anggota BPK
Komisi XI telah menerima 76 nama calon anggota BPK
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 September 2024
DPR Mulai Gelar Fit and Proper Test Calon Anggota BPK
Indonesia
KPK Geledah Ruang Kerja Anggota BPK Pius Lustrilanang
tim penyidik KPK menggeledah ruang kerja Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pius Lustrilanang, Rabu (15/11).
Andika Pratama - Rabu, 15 November 2023
KPK Geledah Ruang Kerja Anggota BPK Pius Lustrilanang
Indonesia
DPD Desak BPK Evaluasi Pemberian Opini WTP Ke Pemda
“Itu tidak menutup kemungkinan terjadi di daerah. Kami menganggap yang salah itu sistem BPK RI yang harus dibenahi,” kata Ketua Komite IV DPD Elviana di sela-sela Sidang Paripurna DPD RI, Jumat (9/12).
Andika Pratama - Jumat, 09 Desember 2022
DPD Desak BPK Evaluasi Pemberian Opini WTP Ke Pemda
Bagikan