Harimau Sumatera

Bonita Ditangkap, Tim Terpadu Harimau Sumatera Tetap Dipertahankan

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 21 April 2018
Bonita Ditangkap, Tim Terpadu Harimau Sumatera Tetap Dipertahankan

Sejumlah petugas BKSDA Sumatera Barat mengevakuasi Harimau Sumatera di kawasan hutan Palupuh, Kabupaten Agam (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Teror harimau Sumatera yang belakangan menyerang warga Riau dan Sumatera Barat, menuntut perhatian serius dari pelbagai pihak.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan bahwa tim terpadu penanganan konflik harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang dibentuk untuk menyelamatkam Bonita akan tetap dipertahankan.

"Kami tidak akan berhenti pada saat penangkapan Bonita. Kami akan teruskan bersama TNI, Polri, dan pemerintah dalam pencegahan dan patroli," kata Suharyono di Pekanbaru, Sabtu (21/4).

Harimau Sumatera yang masuk perangkap petugas
Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris), berada dalam kerangkeng perangkap (BKSDA Sumatera barat (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Bonita adalah nama seekor harimau sumatra betina liar yang selama empat bulan terakhir berkeliaran di kawasan perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.

Selama periode itu, Bonita yang diperkirakan berusia empat tahun itu menerkam dua manusia hingga meninggal dunia pada Januari dan Maret 2018.

Pada Jumat 20/4), Bonita berhasil ditembak bius oleh tim terpadu BBKSDA Riau, TNI, Polri, Pemkab Indragiri Hilir, masyarakat dan sejumlah aktivis pegiat lingkungan dan satwa. Kucing besar itu berhasil ditangkap dan direlokasi ke Pusat rehabilitasi harimau Dharmasraya, Sumatera Barat.

Menurut Suharyono sebagaimana dilansir Antara, meskipun pencarian Bonita telah selesai, namun tim terpadu diharapkan dapat terus dipertahankan.

Harimau Sumatera
BKSDA Sumatera Barat, memasang dua kerangkeng perangkap untuk menjerat Harimau Sumaterayang masih berkeliaran di sekitar kawasan itu.(ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Terlebih lagi, Haryono mengatakan terdapat beberapa ekor harimau lainnya yang berada di sekitar Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir dan Pulau Muda, Pelalawan yang merupakan lansekap Swaka Margasatwa Kerumutan itu.

Bahan pada awal April 2018, dua harimau sumatera dilaporkan menerkam hewan peliharaan warga di Pulau Muda, Pelalawan. BBKSDA Riau mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut dan menyatakan dua ekor harimau itu bagian dari lansekap Kerumutan.

"Dengan dukungan seluruh teman-teman, kita akan lanjutkan upaya sosialisasi, menenangkan warga dan juga berusaha mencegah konflik serupa," lanjuta Haryono.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir Wiratno berharap tim yang telah dibentuk dapat dipertahankan, serta dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mengatasi konflik serupa.

"Antisipasi ke depan, tim terpadu jalan terus. Saya menduga masih ada konflik-konflik serupa yang akan terjadi dan sudah terjadi di daerah lain. Penanganan ini bisa jadi contoh daerah lain," ujarnya kepada Antara di sela-sela konferensi pers penangkapan Bonita di Pekanbaru.(*)

Baca juga berita menarik lainnya dalam artikel: Makin Ganas, BBKSDA Riau Tambah Personel untuk Relokasi Harimau Sumatera

#Harimau Sumatera #Harimau #Kelestarian Ekosistem
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Korban ditemukan dalam keadaan tubuh tidak utuh, sementara tubuhnya dari leher hingga kaki hilang tanpa jejak.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Indonesia
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Pemberian nama berdasarkan filosofi Jawa
Frengky Aruan - Kamis, 03 April 2025
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Travel
Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand
Harimau Bengal dengan warna unik seperti Ava dan Luna, yang berusia 3 tahun, hanya ditemukan di pusat pembiakan hewan atau kebun binatang, bukan di alam liar
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 26 Desember 2024
Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand
Dunia
Terancam Punah, Harimau Siberia Terlihat di China
Menjadi bukti bahwa harimau Siberia liar telah kembali ke wilayah pedalaman Gunung Changbai setelah tiga dekade.
Dwi Astarini - Kamis, 05 Desember 2024
Terancam Punah, Harimau Siberia Terlihat di China
Dunia
Tanda Bahaya, Populasi Gajah di Benua Afrika Susut 70 Persen
Populasi gajah Afrika mengalami penurunan rata-rata sebesar 90 persen dan populasi gajah sabana turun sebesar 70 persen.
Wisnu Cipto - Jumat, 15 November 2024
Tanda Bahaya, Populasi Gajah di Benua Afrika Susut 70 Persen
Indonesia
Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat
BKSDA Sumbar belum dapat memastikan berapa umur harimau berjenis kelamin betina yang terjebak perangkap buatan warga.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat
Indonesia
Yang Bikin Harimau Jawa Diyakini Belum Punah
Harimau jawa yang bernama latin Panthera tigris sondaica merupakan hewan endemik Pulau Jawa dan tersebar luas di hutan dataran rendah, semak belukar, dan perkebunan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Yang Bikin Harimau Jawa Diyakini Belum Punah
Fun
Paradoks Krill, Ketika Mutualisme Unik Paus dan Krill Menjaga Keseimbangan Ekosistem Laut
Hubungan ini dikenal dengan sebutan paradoks krill.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 10 September 2023
Paradoks Krill, Ketika Mutualisme Unik Paus dan Krill Menjaga Keseimbangan Ekosistem Laut
Bagikan