BMW Tidak Tertarik Bikin Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh Panjang


Jarak tempuh tak esensial bagi BMW. (Foto: BMW)
AWAL bulan ini, BMW mengumumkan akan beralih ke desain baru untuk baterainya dengan platform Neue Klasse. Mulai pertengahan dekade ini, perusahaan yang berpusat di wilayah Bavaria, Jerman, itu akan menggunakan sel bulat, yang akan menggantikan sel prismatik saat ini.
Perubahan itu, menurut klaim BMW, akan menghasilkan sejumlah manfaat, peningkatan jarak tempuh termasuk di antaranya. Pabrikan tersebut menyebut BMW EV (kendaraan listrik) bisa mencapai 621 mil (1.000 kilometer) di antara pengisian daya pertama dan kedua, meski tidak akan melampaui angka itu.
BMW memperkirakan baterai baru yang direncanakan untuk menjalani debut dalam kendaraan produksi sekitar 2025 akan memberikan peningkatan jarak tempuh sekitar 30 persen.
Dalam kendaraan listrik flagship merek tersebut, itu berarti jarak tempuh untuk sekali isi daya akan berada di sekitar angka ajaib 621 mil (1.000 km). Seorang eksekutif perusahaan telah mengonfirmasi dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa BMW tidak memiliki rencana untuk melampaui angka jarak tempuh itu.
Baca juga:
BMW X7 2023 Sudah Meluncur, Tampilannya Lebih Gahar

Hal itu ditegaskan kepala Efficient Dynamics pembuat mobil tersebut, Thomas Albrecht, dikutip dari Autocar baru-baru ini.
“Baterai Gen6 akan memberi kami jangkauan 30 persen atau lebih dari Gen5 kami saat ini, tetapi kami tidak akan menjangkau lebih dari 1.000 km (620 mil), meskipun kami bisa,” ucapnya.
“Kami tidak berpikir bahwa jarak jauh seperti itu diperlukan,” Albrecht mengungkapkan.
Peningkatan besar lainnya dalam kinerja akan datang dari peningkatan kemampuan pengisian daya. Menurut perkiraan awal dari BMW, baterai Gen6 akan dapat mendukung pengisian daya sekitar 270 kW atau sekitar 30 persen lebih cepat daripada baterai generasi BMW saat ini.
Dengan pengisian DC yang begitu kuat, apakah berarti masa pakai baterai akan lebih pendek? Tidak, tidak sama sekali.
Baca juga:
Mengintip Spesifikasi BMW M3 Touring Terbaru

“Perundang-undangan akan datang untuk lebih menjamin masa pakai baterai,” kata Albrecht.
“Misalnya, Amerika Serikat akan membutuhkan kinerja baterai minimal 80 persen setelah 10 tahun. Kami tampil lebih baik dari itu,” Albrecht menambahkan.
Untuk platform Neue Klasse, BMW akan menggunakan baterai baru dan lebih kompak dengan diameter 1,81 inci (46 milimeter) dan dua ketinggian yang tersedia tergantung pada aplikasinya. Juga, kimia sel akan diubah untuk memasukkan lebih banyak kandungan nikel pada sisi katoda, sementara kandungan kobalt akan berkurang.
Akibatnya, baterai Gen6 akan memiliki kepadatan energi volumetrik 20 persen atau lebih tinggi. Juga diperkirakan akan ada penurunan bobot sekitar 10-20 persen. (waf)
Baca juga:
BMW Rilis i7, Sedan Mewah Listrik Pertama di Dunia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional

IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua

Mosride dan Modifikasi Jadi Sorotan di Indonesia Motorcycle Show 2025

IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif
