BMKG Waspadai Pergerakan Awan Konvektif Picu Puting Beliung, Kecepatan Tembus 50 Km/Jam
Arsip foto - Warga memeriksa atap rumanya yang rusak akibat puting beliung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah mewaspadai pergerakan sebaran awan konvektif yang dapat memicu terjadinya bencana angin puting beliung di sejumlah wilayah Indonesia.
Terbaru, pergerakan awan konvektif itu telah memicu angin puting beliung yang menerjang dan merusak puluhan rumah di wilayah Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, hari ini.
"Awan ini bergerak dari arah barat sekitar daerah Limboto menuju sekitar lokasi kejadian, sebelum terjadi hujan lebat pada sekitar pukul 13.38 Wita - 14.08 Wita," kata Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo Nike Noermasari Waluyo, saat dikonfirmasi media, Senin (5/5).
Baca juga:
Hujan Lebat Picu Bencana Puting Beliung dan Longsor di Banyumas
Nike mengakui bencana angin puting beliung sulit diprediksi karena sifat fenomenanya sangat lokal dan berkaitan dengan fase pertumbuhan awan Cumulonimbus. Namun, lanjut dia, puting beliung biasanya terjadi sebelum hujan lebat yang biasanya disertai kilat atau petir.
Oleh karenanya, Nike mengungkapkan pergerakan awan konvektif dapat membantu menjadi rujukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat. "Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja," tuturnya.
"Puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang berputar yang menyerupai belalai yang keluar dari awan Cumulonimbus di daratan, bahkan kecepatan anginnya bisa mencapai lebih dari 50 km/jam," tandas petugas BMKG itu dikutip Antara. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Kawasan Guci Tegal Dihantam Banjir Bandang
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam