BMKG: Suhu Udara Yogyakarta Memanas Bukan karena Merapi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 09 November 2020
BMKG: Suhu Udara Yogyakarta Memanas Bukan karena Merapi

Potensi erupsi Merapi (ANTARA/HO- Dok pri)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Suhu udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terasa memanas di awal musim penghujan.

Berdasarkan laporan stasiun klimatologi BMKG Mlati, 6 November, suhu udara wilayah Yogyakarta menyentuh 34 derajat celcius di siang hari. Hal ini memunculkan sejumlah dugaan suhu memanas disebabkan meningkatkan aktivitas Gunung Merapi.

Kepala stasiun klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta Reny Kraningtyas menegaskan, memanasnya suhu di Yogyakarta bukan karena Merapi bergejolak.

Baca Juga:

BNPB Minta Daerah Persiapkan Mitigasi Bencana Letusan Merapi


"Suhu tinggi yang terjadi di DIY beberapa hari ini terasa panas disebabkan faktor meteorologis," tegas Reni melalui keterangan pers di Yogyakarta, Minggu (8/11).

Ia menjelaskan, panasnya suhu udara masih merupakan efek lanjutan fenomena Equinox yakni peristiwa di mana posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa pada 23 September lalu.

Gunung Merapi Terpantau di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/11). (MP/Ismail)
Gunung Merapi terpantau di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/11). (MP/Ismail)

Reni menjelaskan, saat Equinox terjadi posisi matahari masih di utara Jawa sehingga sudut datang sinar matahari masih miring. Sementara Jogja berada di lintang sekitar 8 derajat yang lebih ke arah selatan bawah khatulistiwa.

"Bulan November justru posisi matahari berada di Belahan bumi selatan sehingga Jawa bagian selatan menerima intensitas radiasi matahari lebih tinggi dibandingkan saat Equinox," jelasnya.

Baca Juga:

Gunung Merapi Keluarkan Guguran, Warga Boyolali Panik

Faktor meteorologi lain adalah kondisi cuaca cerah tidak ada awan atau minim keberadaan awan. Hal ini membuat tidak ada yang menghalangi sinar matahari masuk ke Bumi. Ini menyebabkan suhu bumi cepat tinggi dan terasa panas terik.

"Kondisi ini signifikan dirasakan di kota Jogja akibat pengaruh urban heat island," kata dia.

Ia mengimbau kepada warga masyarakat untuk memperbanyak cairan seperti minum air putih agar tidak dehidrasi. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga:

Contoh Jepang, Tempat Pengungsian Merapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan

#Yogyakarta #Gunung Merapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Indonesia
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
4 Pendaki dijatuhi sanksi lantaran nekat masuk kawasan puncak Merapi secara ilegal saat gunung itu masih berstatus Siaga (Level III).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 Juni 2025
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
Indonesia
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Status kasus dugaan mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon kini resmi naik ke penyidikan polisi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Mei 2025
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Indonesia
Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
Kereta api kian dipilih wisatawan asing untuk menikmati keindahan dan keunikan destinasi wisata di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dwi Astarini - Selasa, 29 April 2025
Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta
Bagikan