BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Gempa-Tsunami Saat Libur Lebaran

Ilustrasi. (dok BMKG)
Merahputih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi dan tsunami selama libur Lebaran Idul Fitri 2025.
Imbauan ini didasarkan pada catatan BMKG yang menunjukkan bahwa banyak kejadian gempa bumi, meskipun berskala kecil, terjadi selama periode hari raya.
Menurut Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, selama tahun 2024, Indonesia mengalami 20 kali gempa bumi merusak dengan berbagai magnitudo dan kedalaman. Gempa-gempa ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, subduksi lempeng, atau gempa dalam lempeng.
“BMKG mencatat banyak kejadian pada hari raya, jadi meski dilaporkan skalanya kecil tapi jangan dianggap remeh,” kata Daryono, Jumat (21/3).
Rekam jejak menunjukkan bahwa setidaknya 13 peristiwa gempa bumi dan tsunami pernah terjadi di Indonesia pada periode libur hari raya, termasuk Idul Fitri.
Contohnya, gempa bumi 6,1 magnitudo di Sesar Ransiki pada April 2024 yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Kejadian serupa juga terjadi di Palu (2012), Nias (2021), dan Mentawai (2023).
Baca juga:
BMKG menekankan bahwa potensi gempa bumi dan tsunami selalu ada dan tidak dapat diprediksi, termasuk selama libur hari raya.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan harus menjadi prioritas, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
Selain kerusakan akibat gempa bumi, BMKG juga mengingatkan tentang potensi dampak ikutan seperti retakan permukaan tanah, tsunami, longsor, likuifaksi, dan kebakaran.
BMKG mengidentifikasi sekitar 30 bandara di Indonesia yang berada di zona rawan tsunami, termasuk Bandara Ngurah Rai di Bali dan bandara di Yogyakarta. Oleh karena itu, peningkatan informasi peringatan dan penanganan risiko di daerah-daerah ini sangat penting.
Baca juga:
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Barat untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Suci Dewi Anugrah, menambahkan bahwa BMKG juga memperkuat ketangguhan masyarakat melalui pembentukan kelompok masyarakat desa/kelurahan siaga bencana.
Sebanyak 22 kelompok yang tergabung dalam Tsunamy Ready Communities di berbagai wilayah rawan bencana telah dipersiapkan untuk menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.
Kelompok-kelompok ini memastikan bahwa rambu dan papan informasi tsunami terpasang dengan baik, tempat evakuasi tersedia, alat komunikasi berfungsi, dan tim siaga selalu siap dengan jadwal jaga yang teratur.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan Selasa, 9 September 2025

Prakiraan BMKG: Hujan Turun di Sebagian Jakarta pada Selasa Sore hingga Malam

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan
