BMKG Paparkan Penyebab Hujan Lebat di Wilayah Indonesia
                Pantauan dua bibit siklon tropis yang muncul di wilayah selatan Indonesia. ANTARA/HO-BMKG
MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut dua siklon tropis Esther dan Ferdinand menyebabkan hujan lebat di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Salah satu penyebab hujan dengan intensitas tinggi di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya karena dampak adanya siklon tropis," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab di Jakarta, Selasa (25/2)
Baca Juga
Lebih lanjut dia mengatakan, selain dampak siklon tropis, saat ini aliran massa udara yang bertiup di atas wilayah Indonesia banyak mengandung uap air.
Selain itu juga terdapat daerah pertemuan angin. Kedua fenomena ini ditambah dengan keberadaan siklon tropis Esther dan siklon tropis Ferdinan berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan.
Sebelumnya, sebagaimana dilansir Antara, BMKG memantau siklon tropis Esther di Teluk Carpentaria sekitar 930 km sebelah selatan barat daya Merauke dan bergerak ke selatan barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Sementara siklon tropis Ferdinand terpantau di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat sekitar 590 km sebelah selatan Bima (NTB) dan bergerak ke barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Kedua siklon tropis tersebut berdampak hujan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.
Di DKI Jakarta dan sekitarnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak Selasa dini hari hingga pagi dan menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir.
Potensi gelombang tinggi 1,25-2,5 meter di Samudra Hindia selatan Kupang, Pulau Rote, perairan selatan Kupang, Laut Sawu bagian utara, Laut Sawu bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Arafuru bagian barat, Laut Arafuru bagian timur, Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Kai, perairan selatan Pulau Seram, perairan Kepulauan Tanimbar dan perairan Yos Sudarso.
Baca Juga
PKS: Kekosongan Wagub Membuat Anies Kewalahan Atasi Banjir Jakarta
Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, selatan NTB, Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, Pulau Sabu, Laut Arafuru bagian tengah, Laut Arafuru bagian Timur dan Laut Arafuru selatan Merauke. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Besok Rabu Malam Supermoon Terbesar 2025, Banjir Rob Intai Kawasan Pesisir Indonesia
                      Profil Teuku Faisal Fathani, Kepala BMKG Baru yang Dikenal Jago Deteksi Ancaman Bencana Alam
                      Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Lebat dan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 4 November 2025
                      BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
                      Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
                      Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
                      Prakiraan BMKG: Hujan Ringan dan Disertai Petir Akan Terjadi di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Senin, 3 November 2025
                      Prakiraan BMKG: Hujan Turun secara Merata di Wilayah Jakarta pada Senin, 3 November 2025 Siang Hari
                      BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan November 2025 - Februari 2026
                      Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi