BGN Klaim Rp 1 Picu Investasi Rp 5 Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman meninjau SPPG pada Mako Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/7/2025). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
MerahPutih.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, setiap satu rupiah yang dikeluarkan oleh BGN untuk infrastruktur dapat memicu investasi hingga sebesar Rp 5 di 5.905 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Jadi kami hitung untuk infrastruktur saja, Rp 1 yang dikeluarkan oleh BGN itu telah memicu Rp 5 uang masyarakat dalam bentuk investasi karena di 5.905 SPPG yang sekarang sudah operasional itu murni 100 persen uang masyarakat. Kalau dihitung dengan rupiah di 5.905 titik itu, kurang lebih hampir Rp 12 triliun (investasi)," katanya.
Saat ini ada 19 ribu calon mitra yang mendaftar di portal resmi BGN dan saat ini sedang dalam tahap verifikasi.
Menurutnya, perputaran uang di SPPG dari anggaran yang selama ini dikucurkan dari APBN dapat memicu investasi berkali-kali lipat untuk memberdayakan, sekaligus menyejahterakan masyarakat yang turut menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga:
Prabowo Klaim Makan Bergizi Gratis Sudah Sasar 20 Juta Orang
"Ada 19 ribu mitra yang saat ini sedang kami percepat verifikasinya. Walaupun belum operasional, bangunannya sudah berdiri dan itu kurang lebih ada 19 ribu, kalau dikalikan Rp2 miliar saja sudah Rp 38 triliun. Jadi, Rp 38 triliun ditambah Rp 12 triliun itu Rp 50 triliun. Purchase yang kami keluarkan hanya sekitar Rp 10,5 triliun, tetapi uang yang beredar di masyarakat, dari dana masyarakat kurang lebih Rp 50 triliun," paparnya.
Berkat Program MBG, terjadi peningkatan permintaan makanan dan minuman hingga delapan persen. Saat ini juga banyak restoran maupun kafe yang bertransformasi menjadi SPPG.
"Hal yang cukup menarik juga, ketika ada angka pertumbuhan permintaan makan-minum sampai delapan persen, itu kontra dengan faktor ikutannya," katanya.
Ia mengemukakan, setiap satu SPPG membutuhkan minimal 15 pemasok untuk beras, telur, sayur, ayam, buah, hingga susu, yang memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi UMKM yang bergerak di bidang peternakan hingga pertanian, yang selama ini produknya belum terdistribusi secara maksimal. Selain itu menyerap tenaga kerja yang turut meningkatkan penghasilan masyarakat.
BGN akhirnya membentuk dua hal yang sangat penting untuk pembangunan wilayah untuk pertumbuhan ekonomi, yakni menciptakan permintaan baru atau new emerging market di daerah-daerah, serta menjamin penyerapan produk dari UMKM di bidang makanan dan minuman yang selama ini belum optimal.
"Jadi kita bisa menciptakan permintaan baru atau boleh dikatakan new emerging market karena apa yang kami berikan setiap hari ke anak-anak, terkadang bukan yang biasa mereka makan setiap hari," ungkapnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Strategi Buy The Dip Kripto 2025, Begini Cara Cuan Saat Harga Turun
DCA Jadi Solusi Sederhana Tapi Efektif Tanpa Takut Terjebak Volatilitas Ekstrem
Anggaran Makan Begizi Gratis di Papua Rp 25 Triliun, Lebih Mahal Dibandingkan Jawa
Prabowo Targetkan 2.500 SPPG di Papua Beroperasi Penuh pada 17 Agustus 2026
Jenguk Korban Kecelakaan Mobil SPPG, Prabowo Janji Traktir Makan Bubur Ayam
Dijenguk Prabowo, Begini Kondisi Guru dan Siswa SDN 01 Kalibaru yang Ditabrak Mobil SPPG
Kunjungi RSUD Koja, Prabowo Jenguk Guru dan Siswa Korban Tabrakan Mobil SPPG
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
22 Korban Terluka, Sopir Pengantar MBG Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polisi