Bersandingnya Kelompok Oportunis dan Radikal di Pilgub DKI 2017

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 20 Maret 2017
Bersandingnya Kelompok Oportunis dan Radikal di Pilgub DKI 2017

Intelektual muda NU Syafiq Alieha. (Foto MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

Intelektual muda Nahdatul Ulama (NU) Syafiq Alieha menilai kelompok radikal dan kelompok oportunis bersinergi dalam perhelatan Pilgub DKI Jakarta 2017 untuk mempengaruhi publik agar tidak memilih calon tertentu.

Syafiq mengatakan bahwa beredarnya spanduk-spanduk provokatif yang melarang menyalati orang yang memilih calon tertentu dalam Pilgub DKI diprakarsai oleh kelompok oportunis dan radikal untuk kepentingan politik jangka pendek dengan menggunakan isu-isu agama.

"Ini yang melakukan kelompok-kelompok oportunis yang punya kepentingan politik. Tapi, mereka menggunakan isu-isu agama untuk mempengaruhi publik. Karena dengan isu agama, mereka beranggapan publik atau kelompok konservatif lebih mudah dipengaruhi," kata Syafiq usai diskusi bertajuk "Menelaah Potensi Radikalisme di Pilkada DKI Jakarta" di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3).

Spanduk provokatif di Masjid Nurul Islam di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. (Foto MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Syafiq menjelaskan, kelompok oportunis akan selalu hadir dalam setiap momen apa pun. Menurutnya, kelompok tersebut kerap mengacau dan memanfaatkan situasi demi kepentingannya sendiri.

"Tapi ini sangat disayangkan, karena isu-isu agama itu bisa membukakan ruang yang lebih besar buat kelompok kelompok-kelompok radikal untuk beroperasi di Indonesia," ungkapnya.

Tokoh nasional Sukmawati Soekarnoputri yang hadir pada diskusi ini juga berpendapat bahwa beredarnya spanduk-spanduk yang melarang menyalati orang yang memilih calon tertentu dalam Pilkada DKI disponsori oleh pihak-pihak yang berkepentingan merebut kursi DKI 1.

"Itu karena disponsori pihak yang berkepentingan di Pilkada. Padahal dia itu tokoh-tokoh reaksioner. Sebelum (Pilkada) DKI, mereka sudah memprovokasi untuk cita-cita negara Islam," tegas putri proklamator Bung Karno tersebut. (Pon)

Berita terkait Pilgub DKI Jakarta 2017 baca juga di: Pilgub DKI Putaran Dua, Hasto: Beberapa Partai Sudah Mengambil Posisi Netral

#Pilgub DKI 2017 #Gerakan Radikal
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1
Banyak Tokoh nasional yang mempuni hingga layak dipertimbangkan sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Wisnu Cipto - Sabtu, 09 Maret 2024
PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1
Indonesia
Ridwan Kamil Pertimbangkan Opsi Maju di Pilgub DKI atau Jabar di 2024
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menuturkan dirinya membidik peluang di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jabar atau DKI Jakarta Tahun 2024, dua peristiwa politik tersebut merupakan peluang yang paling rasional bagi dirinya untuk bisa berlaga kembali di kancah politik dalam kurun waktu dekat ini.
Mula Akmal - Kamis, 25 Mei 2023
Ridwan Kamil Pertimbangkan Opsi Maju di Pilgub DKI atau Jabar di 2024
Indonesia
Golkar Ucap Terima Kasih pada PSI Terkait 2 Kadernya Didukung Jadi Cagub DKI
Golkar DKI Jakarta menyampaikan terima kasih kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah merilis dua kadernya masuk dalam Rembuk Rakyat untuk menentukan calon gubernur (cagub) DKI pada Pilkada 2024 mendatang.
Mula Akmal - Minggu, 21 Mei 2023
Golkar Ucap Terima Kasih pada PSI Terkait 2 Kadernya Didukung Jadi Cagub DKI
Bagikan