Headline

Berniat Nikmati Liburan Panjang? Jangan dulu ke Pantai Palabuhanratu

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 01 Desember 2017
Berniat Nikmati Liburan Panjang? Jangan dulu ke Pantai Palabuhanratu

Sejumlah wisatawan bermain sambil bermandian pada liburan panjang di kawasan wisata pantai (ANTARA FOTO/Rahmad)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Seiring dampak badai Cempaka di laut selatan Pulau Jawa yang masih terasa sampai sekarang, para nelayan dan wisatawan dianjurkan untuk menghindari pantai Palabuhanratu.

Menurut Kepala Sekis Pelabuhan PPN Palabuhanratu, Tatang Suherman, tinggi gelombang di pantai Palabuhanratu mencapai empat sampai lima meter. Kondisi ini selain berbahaya bagi para nelayan juga bisa berisiko untuk para wisatawan.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu mencatat tinggi gelombang laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memasuki siklon tropis Dahlia mencapai empat sampai lima meter.

"Kondisi gelombang seperti berbahaya untuk kegiatan pelayaran, maka dari itu kami mengimbau khususnya kepada nelayan agar tidak nekat melaut," kata Kepala Seksi Pelabuhan Bagian Operasional PPN Palabuhanratu Tatang Suherman di Sukabumi, Kamis (30/11).

Menurut Tatan Suherman sebagaimana dilansir Antara, khususnya untuk Palabuhanratu gelombang pasang ini airnya sudah masuk ke dermaga. Bahkan di beberapa titik informasinya ada beberapa rumah dan warung yang berada di pesisir rusak akibat dihantam gelombang pasang.

Lanjut dia, nelayan sudah beberapa hari terakhir ini tidak melaut karena gelombang tinggi. Selain itu, nelayan sudah diimbau secara lisan jika ada yang ingin melaut atau mencari ikan agar ke tempat yang aman.

Namun, belum diketahui siklon tropis Dahlia ini berakhir kapan. Maka dari itu pihaknya terus memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui kondisi pengaruh cuaca.

"Tinggi gelombang ini dipengaruhi kecepatan angin yang mencapai 25 knot/km. Ini sangat berbahaya untuk pelayaran apalagi mayoritas perahu nelayan di Palabuhanratu masih tradisional," tambah Tatang.

Sementara, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Sukabumi Aulia Solihanto mengatakan untuk wisatawan yang datang ke Palabuhanratu untuk selalu waspada dan jangan nekat berenang karena gelombang sangat tinggi sehingga bisa mencelakai siapapun.

Walaupun memasuki libur panjang akhir pekan agar, wisatawan alangkah baiknya mendahulukan keselamatan. Tetapi, pihaknya tidak bisa melarang wisatawan untuk menghabiskan liburannya di pantai selatan ini, dan hanya bisa memberikan imbauan saja.

"Utamakan keselamatan jiwa, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan agar segera melaporkan ke pos Basarnas karena kami bersiaga 24 jam penuh," katanya.(*)

#Siklon Tropis Cempaka #BMKG #Wisata Sukabumi #Gelombang Tinggi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Dinamika atmosfer saat ini cukup kompleks dan berkontribusi pada peningkatan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Indonesia
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)
Beberapa daerah bahkan diperkirakan mengalami hujan disertai petir.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)
Indonesia
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini
BMKG menekankan perlu dilakukan simulasi dan audit respons peringatan dini cuaca ekstrem di daerah untuk memastikan langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana berjalan efektif menjelang puncak musim hujan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus  Respons Peringatan Dini
Indonesia
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Sektor kesehatan juga perlu waspada terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Hujan ringan akan turun Jakarta dan Yogyakarta, serta hujan sedang di Serang. Adapun Bandung berpotensi hujan disertai petir
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Indonesia
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Cuaca ekstrem terbentuk disebabkan beberapa fenomena atmosfer
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
BMKG meminta untuk mewaspadai hujan disertai petir di Jakarta, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Nabire
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Untuk pagi hari, seluruh wilayah Jakarta dalam kondisi berawan tebal.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Indonesia
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Hal ini tidak lepas dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di mana NTT masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
BMKG sebut hujan ekstrem di Bali dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
Bagikan