Berkunjung ke Situ Cisanti, Hulu Sungai Citarum di Desa Tarumajaya


Situ Cisanti. (Foto: MP/Humas Citarum Harum)
MerahPutih.com - Sungai Citarum yang terpanjang di Jawa Barat memiliki hulu berupa Situ atau Danau Cisanti di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Kondisi Situ Cisanti masih alami dan ditutup tegakan pohon, tetapi semakin ke hilir sepanjang aliran Sungai Citarum mengalami banyak pencemaran.
Kondisi itu menjadi tugas berat pemerintah untuk mengembalikan Sungai Citarum pada kondisi pulih. Sungai Cisanti mendapat kunjungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Komisi IV DPR, Jumat (8/10).
Dalam kunjungan tersebut, rombongan sempat mengitari areal Cisanti dengan berjalan di bantaran situ. Kemudian mereka sempat melakukan dialog bersama dengan pemerintah daerah dan menyerap aspirasi warga maupun pegiat lingkungan di Kertasari.
Baca Juga:
Begini Cara Menteri Basuki Kendalikan Banjir di Hilir Citarum
Satgas Citarum melalui Pokja Penanganan Lahan Kritis tengah melalui reboisasi di dalam dan luar kawasan. Untuk di luar kawasan sendiri, terdapat upaya pembuatan agroforestri dan pembuatan persemaian serta Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP).
Usai peninjauan, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro mengatakan, kondisi pencemaran di Sungai Citarum saat ini telah mengalami perbaikan. Di antaranya di outlet Waduk Jatiluhur, Walahar, dan Tunggakjati.
Pihaknya bersama kementerian dan pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanganan Citarum sesuai dengan amanat Perpres 15/2018.
"Untuk program ke depan, karena penanganan Citarum ini kerja bareng ada yang melakukan pengawasan, rehabilitasi dan sebagainya. Semua punya program masing-masing," ucap dia.

Pihaknya sendiri membangun sistem pemantauan kualitas airnya. Selain itu, membangun IPAL komunal untuk masyarakat.
Dia menambahkan, program Citarum Harum masih diperlukan untuk membentuk kesadaran bersama dan koodinasi.
"Hal itu memerlukan waktu dan memang karakteristik kalau ada kerusakan lingkungan itu perlu jeda waktu agak lama untuk melakukan perbaikannya," ucap dia.
Menurut dia, meski saat ini sudah ada perbaikannya. Namun dampaknya tidak langsung dirasakan karena harus ada proses.
"Jadi kordinasi dan integarasi program seperti yang diminta Pak Dedi harus dilanjutkan,"ucap dia.
Baca Juga:
Ribuan Orang Dievakuasi karena Tanggul Citarum Jebol
Dalam kunjungan tersebut, hadir Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB Haerun Rahayu datang bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi. Kehadiran mereka disambut oleh Komandan Sektor 1 Kolonel Infanteri Sudarwo Aris Nurcahyo.
Dari pihak provinsi, hadir Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Jabar Didi Adji Siddik dan Kordinator Harian Sekretariat Satgas Citarum Eko Priastono.
Komisi IV DPR berjanji akan mendorong perusahaan swasta maupun BUMN untuk memetakan permasalahan lahan kritis sehingga dapat berkontribusi langsung untuk memulihkannya.
Diketahui dalam Pergub Nomor 37 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Rencana Aksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum Tahun 2019 - 2025. Luas lahan kritis dan sangat kritis di DAS Citarum itu 77.024 hektare dalam hutan 15.665,87 hektare dan luas kawasan hutan 61.359,12 hektare. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Tanggul Citarum Bekasi Jebol, Akses Warga Putus Total
Bagikan
Berita Terkait
BRIN Temukan Citarum Hulu Terkontamisasi Paracetamol dan Amoxcillin

Belum Ada 1 Minggu Dibersihkan, Sungai Citarum Sudah Dipenui Sampah Lagi

Citarum Harum masih Tersandung Kendala

1.008 KK Terdampak Citarum Harum Dapat Bantuan Rp 6 Miliar dari Pemkot Bandung
