Traveling

Berkelana ke Alam Liar, Waspadai Hewan-Hewan Ini

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 25 September 2018
Berkelana ke Alam Liar, Waspadai Hewan-Hewan Ini

Waspadai beberapa hewan yang menyimpan bahaya. (foto: Pixabay/free-photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERTEMU ular, kalajengking, atau tarantula beracun saat berkelana di alam liar bisa saja terjadi. Kamu pun sudah tahu bahwa hewan-hewan tersebut berbahaya. Secara otomatis, kamu akan berusaha menjauhi mereka agar tetap aman.

Namun, ada lo beberapa hewan yang tampaknya biasa saja, padahal berbahaya dan bisa mengancam keselamatan kamu. Berikut hewan-hewan yang harus kamu waspadai.

1. Bulu babi

bulu babi
Duri berisi kalsium pada bulu babi bisa menjadi racun di tubuh. (foto: pixabay/stockpic)


Meski masih satu keluarga dengan bintang laut, bulu babi dipersenjatai duri berisi kalsium yang beracun di sekeliling tubuhnya. Beberapa spesies memiliki duri berbisa dengan efek samping yang lebih berbahaya dan berpotensi mematikan.

Sengatan duri bulu babi bisa sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan reaksi alergi, kelelahan tiba-tiba, kelemahan tubuh, nyeri otot, kelumpuhan sementara, kerusakan kulit di sekitar area sengatan, kerusakan tulang, hingga shocked. Meski jarang, sengatan duri bulu babi dapat menyebabkan gangguan pernapasan bahkan kematian.

Duri bulu babi bisa tertinggal di kulit. Semakin lama kamu membiarkannya, akan semakin sulit untuk dikeluarkan. Karena itu, segera keluarkan durinya setelah kamu disengat. Jangan guanan pinset untuk mengambilnya karena duri dapat pecah di dalam dan tertinggal di kulit. Jika hal itu terjadi, rendam kaki dengan cuka atau air hangat.

Kompres hangat kaki kamu. Selain itu, obat pereda nyeri seperti ibuprofen dapat membantu meredakan rasa sakit dan bengkak yang timbul. Jika bekas luka memerah atau gatal, oleskan krim hidrokortison yang bisa kamu beli di apotek tanpa resep.

2. Ikan buntal

ikan buntal
Racun ikan buntal bisa mematikan. (foto: pixabay/silentapproval)

Ikan buntal atau blowfish sering dibudidayakan menjadi ikan konsumsi, terutama di Jepang. Di Indonesia, ikan buntal juga kerap dipelihara sebagai ikan hias.

Sayangnya, ikan buntal dikenal sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas. Organ hati (liver) ikan buntal mengandung dosis tetrodotoxin yang cukup tinggi. Tetrodotoxin adalah salah satu jenis racun yang paling mematikan. Dosis kecil tetrodotoxin juga terdapat pada kulit ikan tersebut.

Gejala umum keracunan ikan buntal umumnya dimulai dengan mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut, hingga mual dan muntah yang terjadi 10-45 menit setelah terpapar racun ikan buntal. Jika tidak segera ditangani, tubuh bisa perlahan lumpuh, hilang kesadaran, sulit bernapas, hingga bahkan bisa menyebabkan kematian.

Pertolongan pertama yang harus diberikan kepada korban racun ikan buntal ialah memaksakan muntah dalam waktu 3 jam setelah terakhir kali memakannya. Segera miringkan badannya sehabis muntah agar tidak tersedak dan tercekik muntahan sendiri. Beri napas buatan (CPR) jika korban tampak tidak bisa bernapas. Larikan korban ke rumah sakit sesegera mungkin untuk mendapatkan obat penawar.

3. Ikan lepu batu (stonefish)

lepu batu
Lepu batu, salah satu ikan paling mematikan di dunia. (foto: oceana.org)

Perairan Indonesia nampaknya menjadi hunian ideal bagi sejumlah hewan beracun. Selain bulu babi, ikan buntal, dan ubur-ubur kotak, kamu juga perlu mewaspadai ikan lepu batu.

Ikan lepu batu (Synanceia verrucosa) merupakan salah satu ikan dengan racun paling mematikan di dunia. Menariknya, meski ikan ini termasuk jarang ditemukan di alam liar, orang-orang Indonesia justru membudidayakannya dengan harga jual yang sangat tinggi untuk dipelihara atau bahkan dimakan.

Ikan batu memiliki jarum beracun mematikan di wajahnya. Jarum itu tersembunyi dan akan keluar seperti 'pisau lipat' ketika merasa terancam. Racun ikan batu bisa menyebabkan kerusakan saraf yang melumpuhkan dan fatal, apalagi bila dosisnya besar. Efeknya akan paling berbahaya jika masuk ke tubuh lewat sentuhan. Racun akan langsung pecah dan rusak dalam sistem pencernaan manusia, sehingga efek yang muncul mungkin tidak seberat lewat sentuhan.

Setelah terkena paparan racun ikan batu, segera rendam atau kompres bagian kulit yang luka dengan air panas (tidak mendidih). Suhu panas akan mengurai protein dari racun tersebut sehingga mencegahnya menyebar lebih jauh ke seluruh tubuh. Penanganan selanjutnya, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan obat penawar racun. Terlambat mendapatkan pengobatan lebih dari 2 jam setelah paparan berisiko tinggi berakhir pada kematian.


4. Komodo

komodo
Gigitan komodo bisa fata. (foto: komodopark)

Siapa yang tidak kenal dengan reptil terbesar di dunia yang juga menjadi ikon pariwisata Indonesia yang satu ini?

Komodo (Varanus komodoensis) adalah hewan beracun. Racun dari gigitan komodo dapat menyebabkan kelumpuhan otot, menurunkan tekanan darah sangat cepat dan drastis, gangguan pembekuan darah, hingga infeksi luka parah. Reaksi itu sebagian besar diakibatkan bakteri yang hidup dalam liur komodo dan kemudian masuk ke aliran darah.

Reptil yang punya julukan 'naga' ini sebenarnya merupakan binatang penyendiri dan tidak memangsa manusia. Namun, sama seperti binatang lainnya, komodo dapat menyerang manusia apabila merasa terancam. Tidak semua kasus serangan komodo pada manusia berakhir mematikan. Barulah pada 2007, seekor komodo diberitakan menggigit dan membunuh seorang anak laki-laki berusia 8 tahun di Pulau Komodo. Kasus itu menandai serangan fatal pertama komodo pada manusia dalam 33 tahun terakhir. Demikian dilaporkan The Smithsonian Magazine.(*)

#Hewan #Traveling
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
Pengunjung diwajibkan menggunakan mobil kereta berkapasitas lima orang per perjalanan dengan tarif tertentu untuk berkeliling
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Travel
Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang
Dengan Airbnb Experiences, kamu dan keluarga dimudahkan untuk dapat menjelajah dan menjalin kebersamaan lewat perjalanan.
Dwi Astarini - Rabu, 25 Juni 2025
Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Indonesia
WNI Kini Bisa Kunjungi China Tanpa Visa, ini Syarat yang Wajib Dipenuhi
WNI kini bisa mengunjugi China tanpa visa. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum berkunjung ke sana.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
WNI Kini Bisa Kunjungi China Tanpa Visa, ini Syarat yang Wajib Dipenuhi
Bagikan