Berencana Menunda Memiliki Anak? Kenali Risiko Kesehatanya!

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 11 Juni 2018
Berencana Menunda Memiliki Anak? Kenali Risiko Kesehatanya!

Ilustrasi. (Foto/Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENUNDA punya momongan tampak menjadi kebiasaan pasangan pernikahan muda. Berkarir di dunia kerja menjadi alasan umum bagi pasangan tersebut mengundur beroleh keturunan. Namun, pilihan tersebut bukan tanpa risiko?

Penelitian membuktikan perempuan menunda kehamilan atau memiliki anak di atas usia 30 tahun atau lebih, memiliki risiko kehamilan 20 persen lebih besar dibandingkan dengan perempuan hamil di usia 20-an tahun. Berikut, merahputih.com memaparkan risiko kesehatan saat menunda memiliki anak;

Keguguran

Ilustrasi Keguguran. (Foto/Pixalbat: milli_lu)
Ilustrasi Keguguran. (Foto/Pixalbat: milli_lu)

Pakar kehamilan Susan Bewley menyatakan ada risiko keguguran lebih besar pada perempuan hamil pertama di usia 35 tahun. Memang, sebagian orang pasti sudah pernah melihat beberapa perempuan bisa hamil dan melahirkan anak pada usia 40 tahun atau bahkan lebih. Namun, Sahabat MP tahu tidak, kualitas telur dibuahi sangat buruk, dan akan berdampak pada keguguran.

Cacat Janin

Ilustrasi. (Foto/Pixalbat: sbtlneet)
Ilustrasi. (Foto/Pixalbat: sbtlneet)

Penelitian lainnya dari Susan Bewley menyebutkan tak hanya keguguran, janin juga dinilai lebih rentan akan infeksi, menyebabkan janin tersebut mengalami cacat akibat kelainan struktur kromosom akibat infeksi. Pertimbangan menunda punya anak mungkin bisa jadi pertimbangan serius. Risiko besar tak hanya berdampak pada sang bayi, tapi juga kepada sang ibu.

Kanker Payudara

Ilustrasi. (Foto/Pixalbat: waldryano)
Ilustrasi. (Foto/Pixalbat: waldryano)

Selain kemandulan dan cacat kehamilan, risiko menunda memiliki anak lainnya bisa berdampak memicu kanker payudara. Perempuan menjadi ibu pada usia 30-an memiliki risiko kanker payudara lebih besar setelah melahirkan. Sebuah survey menyebutkan, ibu pada usia 30-an memiliki risiko 1,6 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara.

Kelahiran Prematur

Ilustrasi. (Foto/Pixalbat: PublicDomainPictures)
Ilustrasi. (Foto/Pixalbat: PublicDomainPictures)

Kelainan kehamilan seperti ini lebih sering terjadi pada perempuan hamil pertama pada usia 30 tahun ke atas. Seorang profesor dari Karolinska Institut di Stokholm menyebutkan 1 dari 5 perempuan yang menantikan anak pertamanya di usia 30-an melahirkan secara prematur.

Masalah Kesuburan

Risiko kesehatan saat menunda memiliki anak berdampak besar bagi masalah kesuburan. laporan dari Jaringan Perawatan Kemandulan Inggris mengungkapkan, sulitnya hamil ini disebabkan karena adanya penyumbatan pada saluran tertentu dalam sistem reproduksi. Selain itu, sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa kesuksesan untuk hamil pada perempuan usia 40 ke atas hanya mencapai 15%. (*)

#Resiko Kehamilan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Lifestyle
Pahami Tanda Bahaya dan Persiapan Persalinan
Kenali termasuk tanda perdarahan.
Dwi Astarini - Kamis, 25 April 2024
Pahami Tanda Bahaya dan Persiapan Persalinan
Lifestyle
Ingat! Pasangan Subur Harus Rencanakan Kehamilan
Saat ini masih banyak status ibu dengan gizi kurang, kehamilan tidak diinginkan, menderita penyakit menular seperti tuberkulosis, HIV, sifilis, malaria, tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes, dan obesitas.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 02 Februari 2024
Ingat! Pasangan Subur Harus Rencanakan Kehamilan
Fun
Risiko dan Manfaat Seks Selama Kehamilan
Berhubungan seks dan orgasme selama kehamilan tidak dapat menyebabkan keguguran.
Hendaru Tri Hanggoro - Minggu, 30 Juli 2023
Risiko dan Manfaat Seks Selama Kehamilan
Fun
Hormon Kehamilan Bawa Perubahan pada Rambut Hitam
Banyak orang hamil mengalami perubahan pada rambut mereka selama kehamilan.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 08 Juni 2023
Hormon Kehamilan Bawa Perubahan pada Rambut Hitam
Bagikan