Bentara Budaya Gelar Program Kelas Kreatif


Karya lukisan di Bentara Budaya Bali. (FOTO Dok. Indows)
Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar menggelar program Kelas Kreatif mengetengahkan seri-seri seputar Seni Rupa.
"Kegiatan tersebut mengusung tema 'Seni Rupa Kita Dalam Perspektif Kini' menampilkan pembicara Eddy Soetriyono, seorang kurator dan penulis seni rupa," kata Penata acara tersebut Juwitta K Lasut di Denpasar, Selasa (28/2).
Eddy Soetriyono, selain aktif menulis di berbagai media dan mengkurasi pameran hingga mancanegara juga sempat mendirikan C-Arts Magazine yang berfokus pada perkembangan seni kontemporer di Asia.
Kegiatan dialog berangkat dari fenomena situasi penciptaan era kini yang telah mendorong para perupa kontemporer, seperti lazimnya intelektual kreatif lainnya, untuk lebih seksama dalam menegaskan pilihan estetik dan proses ciptaannya.

"Sebagaimana fenomena dalam berbagai bidang seni, terdapat simpang kenyataan yang harus disikapi. Selain bagaimana menyikapi warisan tradisi, juga tidak terelakkan hadirnya sistem simbolik dan tata nilai baru yang ditawarkan globalisasi," ujar Juwitta K Lasut.
Oleh sebab itu para kreator hendaknya menyadari sekaligus berupaya mengungkapkan masalah-masalah yang sebenarnya secara sistematis melalui sarana artistik serta intelektual dalam dialektika antara yang lokal dan yang global.
"Kini tidak banyak seniman yang menyadari akan adanya tantangan atau resiko menyangkut pilihan-pilihan tersebut, karena hal itu juga membatasi pemahaman mereka atas yang sesungguhnya yang tengah terjadi," ujar Juwitta K Lasut.
Dunia penciptaan dipenuhi oleh berbagai karya yang sekadar mengadopsi ikon, corak dan nilai-nilai yang diandaikan sebagai global, tersaji dalam suatu ragam seni yang tidak jelas identitasnya.
Di sisi lain, rentetan peristiwa di ruang publik, informasi-informasi serentak yang bersifat lokal maupun global, sering disikapi secara benar serta kemudian memicu lahirnya karya-karya yang artifisial, namun kurang mengandung kedalaman perenungan, ujar Juwitta K Lasut.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Ekskavator Dikerahkan, Kementerian PU Gerak Cepat Bersihkan Sampah Banjir Bali dari Badung hingga Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Pasutri dalam Sigra Terseret Banjir Bali: Istri Meninggal, Mobil Belum Ditemukan

Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali

Hujan Deras Picu Banjir di Bali: Denpasar, Gianyar, Tabanan, hingga Jembrana Terendam

Banjir Besar Melanda Bali, 2 Warga Meninggal dan Ratusan Lainnya Terdampak

Wayan Koster Sebut Banjir di Bali Disebabkan Curah Hujan Tinggi, Juga Singgung Persoalan Sampah

Gubernur Bali Sebut Banjir Besar Disebabkan Curah Hujan Tinggi dan Masalah Sampah

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

Gelombang Ekuatorial Rossby Picu Cuaca Ekstrem di Bali, Sebabkan Banjir di Sejumlah Titik
