Benarkah Mereka Pembela Freedom of Expression?
Pemimpin Dunia menolak Aksi teror di Prancis, Minggu (11/1), (Foto:Antara/Reuters)
MerahPutih, Internasional - Dua belas korban penembakan di kantor koransatir yang bermarkas di Paris, Charlie Hebdo, Rabu (7/1) meliputi sang pendiri surat kabar, editor, wakil kepala-editor dan beberapa kartunis.
Dalam serangan itu, dua orang bersenjata masuk ke ruang rapat dan membunuh sejumlah staf ‘Charlie hebdo’, dan juga polisi yang bertugas melindungi salah satu kartunis.
Charlie Hebdo adalah surat kabar mingguan yang membuat lelucon tentang para pemimpin agama dari semua keyakinan, serta politisi.
Tragedi penyerangan majalah yang mengguncangkan itu, memakan korban 17 orang mulai dari orang sipil, polisi hingga para penyerang bersenjata yang mengaku bagian dari gerakan ISIS.
Selama tiga hari, Prancis diliputi ketegangan karena pemerintah mengerahkan aparat keamanan dan terjadi sejumlah aksi penyerangan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan penyerangan Charlie Hebdo.
Dunia mengutuk serangan maut tersebut karena dinilai mengancam kebebasan berekpresi dan pers. Kekerasan mengatasnamakan agama dikecam keras. Untuk itu, sejumlah pemimpin dunia menunjukkan solidaritas kepada teror yang melanda negeri Anggur tersebut. Mereka bergandengan tangan dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan jutaan warga Prancis serta warga bangsa lainnya berunjuk rasa di Paris, Minggu (11/1)
Nama-nama seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris David Cameron, PM Italia Matteo Renzi, PM Spanyol Mariano Rajoy, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Presiden Ukraina Presiden Petro Poroshenko, PM Turki Ahmet Davutoglu, Raja Yordania Abdullah IIdan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker datang dan bergabung dengan jutaan rakyat Prancis.
Dua pemimpin dari dua negara yang bertikai, yakni Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga hadir. BBC melaporkan sedikitnya 40 pemimpin dunia yang ikut dalam aksi solidaritas tersebut.
Meski demikian, ada beberapa pihak justru mempertanyakan keberpihakan para pemimpin negara itu terhadap kebebasan berpendapat. Daniel Wickham, seorang mahasiswa London School of Economics (LSE) dan blogger dari@LSEMidEastSoc yang mengadvokasi isu HAM Timur Tengah dan Afrika Utara membuat sejumlah pemimpin negara yang justru membuat kebijakan represif terhadap media dan kebebasan berpendapat.
(1) Perdana Menteri Inggris David Cameron pernah menangkap dan memusnahkan dokumen dari jurnalis the guardian. Bisa disimak di http://en.rsf.org/uk-government-s-culpable-20-08-2013,45073.html …
(2) PM Polandia yang memerintahkan aparat menyerang majalah yang memiliki rekaman kebusukan partai penguasa http://en.rsf.org/poland-
violating-confidentiality-of-20-06-2014,46487.html …
(3) PM Irlandia Enda Kenny of Ireland menyatakan penghinaan oleh pers sebagai tindkan kriminal http://en.rsf.org/ireland-making-
blasphemy-an-offence-takes-04-01-2010,35672.html …
(4) PM Slovenir Cerar yang menjebloskan seorang bloger ke penjara pada 2013 http://en.rsf.org/slovenia-blogger-gets-six-months-in-jail-16-05-2013,44621.html …
(5) Sheikh Mohamed Ben Hamad Ben Khalifa Al Thani dari Qatar yang memenjarakan seorang budayawan selama 15 tahun karena menulis puisi Jasmine http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2013/10/qatar-court-upholds-sentence-against-poet-20131021123723850815.html …
(6) Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menahan sejumlah jurnalis yang pernah menghinanya pada 2013 http://www.jpost.com/National-
News/Palestinian-journalist-jailed-for-insulting-Abbas-308014 …
(7) Menteri Luar Negeri Bahrain, sebagai pemimpin kedua terbanyak memenjarakan jurnalis di dunia sekaligus menyiksa mereka
http://cpj.org/2014/02/attacks-on-the-press-in-2013-bahrain.php …
(8) Sekjen NATO yang belum menyatakan bersikap tanggung jawab atas pengeboman pasukan NATO yang menewaskan 16 jurnalis Serbia pada 1999.
http://www.amnesty.org/en/news-and-updates/news/no-justice-victims-nato-bombings-20090423 …
(9) Jaksa Agung Amerika Serikat yang membiarkan polisi menangkap dan menyiksa wartawan Washington Post saat kerusuhan di Ferguson http://www.washingtonpost.com/news/post-nation/wp/2014/08/13/washington-post-reporter-arrested-in-ferguson/ …
(10) Menteri Luar Negeri Rusia yang pada tahun lalu yang memenjarakan jurnalis yang dinilai menghina pejabat negara
http://en.rsf.org/russie-journalist-arrested-after-17-09-2014,46974.html…
(11) PM Israel Benyamin Netanyahu of Israel yang dinilai bertanggung jawab atas tewasnya 7 jurnalis di Gaza (tertinggi setelah Suriah) http://en.rsf.org/press-freedom-barometer-journalists-killed.html?annee=2014 …
(12) PM Turki Davutoglu yang telah menahan jurnalis paling banyak di antara negara lain di dunia
http://www.theguardian.com/media/greenslade/2013/dec/18/journalist-safety-turkey …
(13) Raja Abdullah dari Yordania yang tahun lalu memerintahkan jurnalis Palestina ke penjara selama 15 tahun serta ditambah kerja paksa.
http://www.jpost.com/Diplomacy-and-Politics/Jordanian-Palestinian-who-writes-for-Post-sentenced-in-Jordan-to-life-with-hard-labor-341596 …
(bro)
Bagikan
Berita Terkait
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Dua Tersangka Pencurian Museum Louvre Mengakui Keterlibatan Mereka, tapi hanya Sebagian
Pencurian Museum Louvre, 2 Pencuri Ditangkap saat akan Kabur ke Luar Neger
Aji Mumpung Banget deh, Produsen Lift Manfaatkan Momen Perampokan Museum Louvre Jadi Kampanye Iklan Baru
Museum Louvre Kemalingan, Sistem Keamanan Dipertanyakan
Museum Louvre Dibuka kembali, Ruang Apollo Tetap Tertutup
Museum Louvre Kemalingan, Jaksa Sebut Pencuri Bawa Perhiasan Senilai Rp 1,54 Triliun
Louvre Kemalingan, Direktur Museum Ungkap tak Ada kamera Pengawas yang Merekam Aksi Pencurian
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui