Belanda Minta Maaf Atas Kekerasan Perang 1945 - 1949 di Indonesia
Raja dan Ratu Belanda saat melakukan penanaman pohon di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (10/3). (Foto: Humas/Agung).
MerahPutih.com - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan 1945-1949, Kamis (17/2) Permintaan maaf itu disampaikan Rutte pada konferensi pers di Brussel, ibu kota Belgia.
Dilansir Antara, Rute mengatakan, pemerintahnya mengakui seluruh temuan yang dihasilkan sebuah tinjauan sejarah yang sangat penting.
Belanda melakukan kekerasan secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis dalam upayanya mengambil kembali kendali atas Indonesia, bekas jajahannya, pasca-Perang Dunia II.
Baca Juga:
Belanda dan Jepang Suplai Bantuan Vaksin COVID-19 untuk Indonesia
Sebelumnya, di 2020, Raja Belanda Willem Alexander, menyampaikan, 75 tahun yang lalu, pada tanggal 17 Augustus, Indonesia mengumumkan Proklamasi, dan menuntut tempatnya di antara negara-negara yang bebas dan merdeka.
"Pemerintah Belanda secara tegas telah mengakui hal ini, baik secara politik maupun secara moral, sejak 15 tahun yang lalu. Hari ini kami dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat pada rakyat Indonesia pada saat perayaan 75 tahun kemerdekaan," kata Raja Willem.
Raja Willem menyampaikan, sesuatu yang baik bila tetap menghadapi sejarah karena masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya.
"Di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi, terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut," ujarnya.
Menurut Raja Willem, Ia melakukan hal ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini.
"Merupakan tanda yang sangat menjanjikan bahwa dua negara yang pernah berada di pihak yang berlawanan dapat menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya dan persahabatan. Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya,” urai Raja Willem.
Ia mengetahui, di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama karena banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia. (Pon)
Baca Juga:
Pangeran Diponegoro Ledakan Perang Jawa yang Hampir Bikin Bangkrut Belanda
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Staf Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam Serahkan Diri ke KPK Usai OTT
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Turut Terjaring
Gelar OTT, KPK Cokok Pejabat PUPR Riau