Batu Hobon Persatukan Warga Batak Di Dusun Arsam

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 20 November 2016
Batu Hobon Persatukan Warga Batak Di Dusun Arsam

Batu Hobon yang diduga menjadi bukti keberadaan Raja Batak di Samosir. (Foto : tobatabo.com)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Batu besar itu dinamakan Hobon. Ukurannya nyaris sebesar Prasasti Ciaruteun atau Prasasti Ciampea yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara di Batutulis Bogor.

Batu Hobon yang letaknya ada di di Dusun Arsam, Desa Sari Marrihit, Kecamatan Sianjur Mulamula, Samosir itu, diduga menjadi bukti keberadaan Raja Batak.

Riwayat menyebutkan Batu Hobon diciptakan Raja Uti, cucu Raja Batak dari anak pertamanya Guru Tatea Bulan.

Batu yang statusnya dijadikan situs budaya peninggalan leluhur orang Batak itu, beberapa waktu lalu dikabarkan terbelah.

Warga setempat meyakini kejadian terbelahnya batu itu adalah hal yang  gaib dan ajaib.       

Namun Robert Sagala, salah seorang dari Delegasi 4 Marga Guru Tatea Bulan yang datang ke dusun Arsam Selasa (15 Nov) lalu, berpendapat lain.  

"Kami berharap semua marga yang berkepentingan dengan Batu Hobon bisa melihat langsung dan mengetahui cerita sebenarnya. Batu Hobon memang sudah terbelah, tapi terbelah karena kekuatan yang tak diduga manusia, atau katakanlah terbelah secara alami," jelas Robert Sagala di lokasi Batu Hobon.

Bagian fisik belahan batu yang tampak terpisah menjadi dua bagian menunjukkan batu itu tidak dipotong dengan alat. Belahannya tidak rata. Bila belahan batu itu didempetkan maka akan tampak Batu Hobon itu utuh kembali seperti semula.

Sekitar 60-an orang keturunan PP-GTB bermarga Pasaribu, Limbong, Sagala dan Malau, datang dari berbagai daerah di Sumut, seperti Medan, Tarutung , Tapteng , Pakpak Bharat , Siantar Simalungun dan Samosir.

Bagi warga Batak, terbelahnya batu Hobon serta keberadaannya hingga saat ini menjadi misteri tersendiri, yang menyimpan riwayat nenek moyang mereka, namun belum terungkap jelas.

Dari segi positifnya, dengan terbelahnya batu Hobon, warga Batak yang datang ke dusun Arsam bisa bersilaturahim dengan saudara-saudara mereka yang datang dari lain daerah. (dsyamil)

BACA JUGA

  1. Aek Sipangolu Wisata Spiritual dari Baktiraja, Tanah Batak
  2. Yuk Cocokan Kepribadianmu Lewat Astrologi Asli Batak
  3. Perjuangan Orang Tua dalam Lagu Batak Anakon Hi Do Hamoraon Di Au
#Makanan Khas Batak #Suku Batak #Kerang Ajaib
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Tradisi
Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara
Rumah adat Bolon memiliki nilai-nilai filosofis dan simbolik yang mendalam yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Batak.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 15 Desember 2024
Filosofi dan Makna Mendalam Rumah Adat Bolon Asal Sumatra Utara
Tradisi
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru
Mangain merupakan bagian tradisi dari masyarakat suku Batak yang dilakukan untuk mengangkat seorang anak dengan memberikan marga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 11 Desember 2024
Mangain, Tradisi Pemberian Marga Batak untuk Pasutri Baru
Bagikan