• Tradisi
• Indonesiaku
• Berita Foto

Batik Nyah Kiok Yang Setia Dengan Motif Gunung Ringgit Pring

Rizki Fitrianto - Selasa, 02 Oktober 2018

• 
• 
• 
• 

Sejumlah pengrajin tengah membatik di rumah produksi batik tulis Nyah Kiok di Gang 4, Desa Karangturi, Lasem, Jawa tengah. Rumah batik tulis Nyah Kiok hanya memproduksi satu motif batik Gunung Ringgit Pring yang termasuk jenis Batik Tiga Negeri. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Batik Nyah Kiok hanya memproduksi motif Gunung Ringgit Pring dengan empat warna khas Lasem, seperti abang getih pitik (merah darah ayam), biru tua, hijau dan cokelat. Proses produksi satu kain memakan waktu 8-12 bulan. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Semua pengrajin di rumah batik tulis Nyah Kiok adalah wanita, dahulu sebelum tahun 1970 ada 70 pengrajin namun kini hanya tersisa tujuh orang pengrajin yang bekerja disana. Pekerjaan mereka mulai dari mencuci kain bahan, menggambar pola, mengoleskan malam dengan canting, mencelup warna, mengulang kembali dari proses mencantingi malam kain batik tulis yang dibuat akan diwarnai dengan beragam warna. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Sejumlah persediaan kain batik tulis yang disimpan di ruangan khusus sebelum digoreskan warna oleh pengrajin Batik Nyah Kiok. Batik Nyah Kiok tergolong jenis Batik Tiga Negeri yang merupakan masterpiece dalam dunia pembatikan. Batik jenis tersebut merupakan perpaduan dari tiga tempat yang berbeda yakni Lasem, Pekalongan dan Solo. Wilayah tersebut masih berada di zaman colonial diberikan otonomi yang disebut negeri. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

(kiri ke kanan) Mbah Suti (68) bersama Mbah Lasinah (66) tengah menunjukan selembar kain batik tulis motif Gunung Ringgit Pring yang termasuk jenis Batik Tiga Negeri di rumah produksi batik tulis Nyah Kiok. Suti dan Lasinah telah bekerja lebih dari 45 tahun di rumah Batik Nyah Kiok, mereka tinggal di Desa Karanglo (Tuyuhan) yang berjarak 3,5 Km dari Desa Karangturi, Lasem. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Tampak depan rumah produksi Batik Nyah Kiok yang berlokasi di gang 4, Desa Karangturi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Selasa (2/10/2018). Bangunan yang diperkirakan dibangun pada awal tahun 1900-an tersebut terlihat beberapa tembok dan kayu yang telah mengelupas termakan waktu, sepasang wajah pemilik rumah juga terpajang di teras rumah yang sekaligus rumah produksi batik tulis khas Lasem. Merahputih.com / Rizki Fitrianto