Merawat Ingat

Batavia Diambil dari Nama Suku Germanik

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 04 Maret 2022
Batavia Diambil dari Nama Suku Germanik

Binnen Nieuwpoort Straat atau Jalan Pintu Besar Utara di Batavia Stad pada tahun 1631. (Foto: Perpusnas/Batavia Digital)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA 4 Maret 1621, pemerintah Batavia Stad (Kota Batavia) terbentuk. Kemudian kota Jayakarta dibumiratakan dan dibangun benteng yang bagian depannya digali parit. Selama delapan tahun kemudian Kota Batavia sudah meluas tiga kali lipat. Pembangunannya selesai pada tahun 1650.

Batavia atau Batauia adalah nama yang diberikan oleh orang Belanda pada koloni dagang yang sekarang tumbuh menjadi Jakarta, Ibu Kota Republik Indonesia. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten oleh Jan Pieterszoon Coen.

Baca Juga:

Tanjakan Maut itu Bernama Tanjakan Emen

jakarta
Gerbang Batavia pada 1869 yang menjadi pintu masuk ke kota pelabuhan di bawah kekuasaan VOC. (Foto: Perpusnas/Batavia Digital)

Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Kalapa atau Sunda Kalapa, dan merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari kota pelabuhan inilah VOC mengendalikan perdagangan dan kekuasaan militer dan politiknya di wilayah Nusantara.

Nama Batavia diambil dari nama suku Germanik yang bermukim di tepi sungai Rhein pada zaman Kekaisaran Romawi. Bangsa Belanda dan sebagian bangsa Jerman adalah keturunan dari suku ini. Batavia juga merupakan nama kapal layar tiang tinggi buatan Belanda (VOC), dibuat pada 29 Oktober 1628, dinahkodai oleh Kapten Adriaan Jakobsz. Tidak jelas sejarahnya, entah nama kapal tersebut yang merupakan awal dari nama Batavia, atau bahkan sebaliknya, pihak VOC yang menggunakan nama Batavia untuk menamai kapalnya.

Coen sebenarnya tidak sepakat dengan penamaan Batavia. Gubernur Jenderal VOC ini semula membayangkan, kota baru yang dibangunnya nanti akan persis dengan Hoorn, kota kelahirannya di Belanda. Namun, keinginan itu tidak pernah terwujud. Dia memang memperoleh imbalan setimpal berkat keberhasilannya mengambil-alih Jayakarta dengan diangkat sebagai Gubernur Jenderal VOC selama dua periode, yakni 1619-1623 dan 1627-1629.

Namun, Coen tetap saja menggerutu dalam hati karena Nieuw Hoorn yang ia dambakan tidak pernah tercipta dengan sempurna. Jabatan Gubernur Jenderal tidak lantas memberinya kewenangan penuh. Keputusan final tetap ada di pusat. Heeren XVII selaku Dewan Direksi VOC menolak permintaan Coen atas usulan itu.

Coen jelas kecewa karena pada 4 Maret 1621 nama Batavia justru dikukuhkan (Bernard H.M. Vlekke, Nusantara: Sejarah Indonesia, 2008:156). Di hari yang sama, pemerintah Stad Batavia dibentuk.

Dengan perasaan yang tidak sepenuhnya rela, Coen berusaha mewujudkan impiannya dengan membangun Batavia semirip mungkin dengan Hoorn. Coen memegang teguh semboyan dispereert niet yang berarti “jangan putus asa”. Dan, itulah yang dilakukannya demi hadirnya Hoorn di negara yang dijajahnya. (aru)

Baca Juga:

"Satu Rupiah saja Anas Korupsi di Hambalang, Gantung Anas di Monas"

#Merawat Ingat #Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Puslabfor Kembali Olah TKP Kebakaran Terra Drone, Apa yang Kurang?
Saat olah TKP pertama yang dilakukan hari H kebakaran Selasa (9/12) lalu, tim puslabfor menemukan abu arang dari sisa kebakaran serta sisa baterai drone.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Puslabfor Kembali Olah TKP Kebakaran Terra Drone, Apa yang Kurang?
Indonesia
Pemprov DKI Tanggung Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Toko Drone
Pramono enggan menyatakan apakah Pemprov DKI akan memberikan sanksi kepada pemilik Terra Drone karena peristiwa kebakaran itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Pemprov DKI Tanggung Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Toko Drone
Indonesia
Percepat Identifikasi Korban, Keluarga Bisa Datang ke Posko RS Polri dan TKP Terra Drone
Polisi membuat dua posko di RS Polri dan di lokasi kejadian, untuk mempercepat identifikasi para korban kebakaran Terra Drone Cempaka Putih.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Percepat Identifikasi Korban, Keluarga Bisa Datang ke Posko RS Polri dan TKP Terra Drone
Indonesia
22 Jenazah Korban kebakaran Terra Drone Berhasil Dievakuasi, Mayoritas Perempuan
Keluarga korban kebakaran Terra Drone sudah mulai berdatangan ke RS Polri Kramat Jati. Suasana haru dan panik dari keluarga korban menyelimuti suasana rumah sakit.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
22 Jenazah Korban kebakaran Terra Drone Berhasil Dievakuasi, Mayoritas Perempuan
Indonesia
20 Kantong Jenazah Tiba di RS Polri, Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone Jatuh Pingsan
Suasana haru dan panik dari keluarga korban kebakaran Ruko Terra Drone menyelimuti suasana RS Polri Kramat Jati.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
20 Kantong Jenazah Tiba di RS Polri, Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone Jatuh Pingsan
Indonesia
Korban Tewas Kebakaran Terra Drone Tambah Jadi 17 Orang, Masih Ada Karyawan Terjebak
Petugas pemadam kebakaran masih menyisir lantai demi lantai untuk mencari kemungkinan adanya korban lain.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Korban Tewas Kebakaran Terra Drone Tambah Jadi 17 Orang, Masih Ada Karyawan Terjebak
Indonesia
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Polisi telah menyita sejumlah bukti berupa bukti transfer, cetakan pesan antara korban dan terlapor, data catering, serta panduan acara nikah.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Indonesia
Ajak Warga Lapor Resto-Pasar Jual Daging Anjing, Pemprov Jakarta Jamin Identitas Cepu Aman
"Kami akan memastikan nama pelapor tetap kami rahasiakan, jadi tidak perlu takut," kata Kepala Dinas KPKP Jakarta Hasudungan Sidabalok
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Ajak Warga Lapor Resto-Pasar Jual Daging Anjing, Pemprov Jakarta Jamin Identitas Cepu Aman
Indonesia
Restoran di Jakarta Jangan Nekat Masih Jual Daging Anjing, Banyak Cepu Berkeliaran
Warga Jakarta yang bersedia jadi informan alias 'cepu' itu harus memastikan terlebih dahulu keakuratan laporannya.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Restoran di Jakarta Jangan Nekat Masih Jual Daging Anjing, Banyak Cepu Berkeliaran
Indonesia
Sopir Truk Sampah Meninggal Jantungan Antre di Bantar Gebang, Fasilitas Istirahat TPST Disorot
Pemprov mengakui adanya faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi lalu lintas yang dapat memengaruhi jam kerja sopir truk sampah Jakarta.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Sopir Truk Sampah Meninggal Jantungan Antre di Bantar Gebang, Fasilitas Istirahat TPST Disorot
Bagikan