Basarnas: Manusia Tidak Bisa Dengar Signal di Bawah Air
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI FHB Soelistyo (tengah) menjawab pertanyaan dari wartawan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
MerahPutih Nasional- Tim Sar terus melakuan pencarian dan evakuasi terhadap jenazah, benda, serpihan dan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Namun, Tim Sar terkadang menghadapi hambatan cuaca dan alat yang tidak bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban dan ekor pesawat jurusan Surabaya-Singapura itu.
Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas), Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan Tim Sar, terutama tim penyelam tidak bisa mendengar signal di bawah air. Dan yang bisa mendengar dan menangkap signal adalah alat, seperti alat Pinfer Locator Beacon.
"Sistem bukan manusia. Sistem sudah dipakai sejak 3 hari yang lalau. Tapi coverage terbatas sehingga perlu waktu," kata Soelistyo saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (9/1).
Menurutnya, tim penyelam melakukan penyelaman berada pada ke dalaman sekitar 25-30 meter. Mereka bersikap sabar dan ketika melakukan penyelaman dengan syarat arus di bawah laut mendukung, serta sudah bisa mendeteksi keberadaan signal maka mereka sudah bisa langsung di konfirmasi. Saat ini, kata Soelistyo, arus di bawah laut cukup mendukung bagi tim untuk melakukan penyelaman.
"Arusnya rata-rata cukup baik. Buktinya apa? Penyelam kita sudah bisa melakukan tugas penyelaman," tutur Soelistyo sembari mengatakan bahwa Basarnas tetap menjadi komando dan koordinator dari Tim Sar. (HUR)
Bagikan
Berita Terkait
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Cerita Korban Kecelakaan Helikopter di Kalsel Kirimkan SMS ke Keluarga
Identitas Nama 8 Orang Korban Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Kalsel
Helikopter Estindo Air Hilang Kontak di Mentewe Kalsel, Bawa 8 Orang Termasuk Pilot
Operasional Bandara Ilaga Papua Sudah Normal Setelah Insiden Kebakaran Pesawat
Pesawat Latih Jatuh di Bogor, TNI AU Konfirmasi 1 Orang Meninggal Dunia
Pesawat Jatuh di Timur Jauh Rusia, Semua Penumpang Tewas
Keluarga Korban Jeju Air Kritik Laporan yang Menyalahkan Pilot, Menyebut Investigasi Mengabaikan Faktor Tembok Pembatas
19 Orang Tewas dan 164 Terluka Dalam Kecelakaan Pesawat di Ibu Kota Bangladesh
Kopilot Air India Yang Jatuh Tewaskan 261 Orang Dikabarkan Matikan Sakelar Bahan Bakar