Banyak Harga Naik di Pasar, Atikoh Beberkan Solusi Ganjar-Mahfud

Atikoh blusukan ke pasar di Palembang. (Foto: Istimewa)
MerahPutih.com - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti melakukan blusukan ke Pasar 26 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (12/1)
Dalam momen tersebut, Atikoh memetakan masalah yang dihadapi masyarakat di akar rumput. Salah satu yang menjadi sorotan adalah rendahnya daya beli masyarakat karena adanya kenaikan harga pokok.
"Di sini tadi sayur-sayuran ternyata naik juga. Terutama bahan untuk pembuatan pempek, seperti timun, itu kan hampir setiap hari mereka pakai," kata Atikoh usai blusukan.
Sayangnya, kenaikan harga pokok tak lantas ikut membuat sejumlah makanan khas Palembang, pempek, ikut naik. Oleh karenanya, pengusaha pempek pun harus menekan angka produksi agar tak sepi pembeli.
"Terus sagu, ikan (juga naik), meskipun itu menjadi bahan baku untuk pembuatan pempek, tapi harganya relatif stabil," ujarnya.
Atikoh juga mendengar curhatan para pedagang pasar dan pembeli yang ada di lokasi. Curhatan mereka ditampung untuk kemudian dirumuskan dalam program kerakyatan Ganjar-Mahfud.
"Tadi beberapa sempat ada yang mengatakan kemampuan untuk membeli bahan pokok, terus keluhan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Terus tadi ada juga ibu yang mengeluh tidak mendapatkan manfaat dari bansos sama masalah pendidikan," kata Atikoh.
"Sembari saya memantau harga, ada beberapa yang menyampaikan aspirasi seperti itu, tapi ada juga pedagang ya, sama sih seperti di tempat lain, ingin adanya kestabilan harga, sehingga mereka akan lebih mudah menerapkan harga-harga jual mereka juga," ungkapnya.
Baca Juga:
Pedagang di Pasar Palembang Berharap Ganjar Turunkan Harga Sembako Jika Jadi Presiden
Dijelaskan Atikoh, jargon sat-set dan tas-tes Ganjar-Mahfud merupakan solusi tepat menuntaskan masalah-masalah tersebut. Karena, ada birokrasi yang harus dibenahi sehingga rantai pasok dari petani hingga masyarakat bisa berjalan baik.
"Tentu bagaimana manajemen ya. Yang pertama rantai pasok, maupun dari stok gudang itu. Misalnya ketika panen raya, itu harapannya ada gudang. Sekarang sudah ada, Bulog tapi kan tidak menyerap seluruh kebutuhan, lebih difokuskan kepada beras, tapi itu juga efek dominonya kepada yang lain juga panjang," ujarnya.
Selain itu, kata Atikoh, jika Ganjar-Mahfud terpilih, maka yang pertama akan diurusi adalah distribusi dan mata rantai supply-demand barang. Menurutnya, itu bisa diatur oleh negara.
"Bagaimana upaya pemerintah untuk menyerap ketika panen raya sehingga nanti harganya juga stabil. Kemudian kalau ada kekurangan, pemerintah juga melakukan operasi pasar," ujarnya.
Jika hal ini dilakukan, lanjut mantan wartawan ini, maka tak ada lagi lonjakan harga bahan pokok, sehingga terjadi kestabilan harga dan masyarakat lebih sejahtera.
"Jadi bagaimana kita akan mengefisienkan itu, sehingga nanti harganya harga yang fair, baik petani maupun dari konsumen, dan pedagangnya sama-sama diuntungkan," pungkasnya. (pon)
Baca Juga:
Khofifah Masuk TKN, Prabowo-Gibran Diprediksi Menang di Jawa Timur
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Surat Suara Bekas Pemilu 2024 Laku Dijual Rp 210 Juta dalam Lelang Daring

DKPP akan Luncurkan IKEPP 24 Oktober 2024
Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Hanya Buat Naikkan Popularitas

Suka Cita Rayakan Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029

Puan Sebut Pemilu 2024 Harus Menjadi Koreksi

Puan Sesalkan Rakyat tidak Pernah Benar-Benar Berkuasa

Jamin Keselamatan Petugas Ad Hoc di Pilkada, Pemprov DKI Diminta Gandeng BPJS

Tak Setorkan LHKPN, 6.969 Caleg Terpilih Pemilu 2024 Berpotensi Gagal Dilantik

Caleg Terpilih Pemilu 2024 Belum Lapor LHKPN Terancam Batal Dilantik

KPU DKI Rekapitulasi Ulang Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing
