Bantu UMKM Bangkit Lewat Kolaborasi Side.id


Gerakan bantu UMKM di Tangerang bersama Kolaboraside. (Foto: Side.id)
BLASIUS Dikara, pelaku UMKM di bidang tanaman hias, harus mengencangkan ikat pinggang saat penerapan PPKM Darurat hingga Level 4. Dagangannya tak lagi banyak peminat seperti di masa awal pandemi. Penjualannya merosot tajam selama PPKM.
Sebelum memulai usaha daring di bidang tanaman hias melalui akun Instagram @babotamanursery, Blasius sudah memiliki gerai berjualan tanaman hias di kawasan Serpong, Tangerang.
Ia mulai menggunakan media sosial untuk memasarkan dagangannya agar jangkauan konsumennya lebih luas. Tak disangka di masa awal pandemi menjadi momen terbaiknya lantaran tanaman hias mendadak jadi tren.
Baca juga:
Menyemai Kebaikan Mengajak Orang Terdekat Membantu Masyarakat Terdampak Pandemi
Meski begitu, kini penjualannya merosot. Ia mencoba berbagai cara untuk mendongkrak penjualan. Salah satunya, mencoba ikut Kolaboraside.
View this post on Instagram
"Karena ketetapan PPKM, Kolaboraside ini semoga menjadi harapan agar penjualan meningkat," ujarnya Blasius kepada Merahputih.com.
Blasius tak mau menyerah terhadap keadaan karena kecintaannya terhadap tanaman sudah ada sejak lama. Blasius dan ayahnya sedari lama memang menggemari tanaman hias. Dari hobi, ia dan ayahnya mencoba menjajal peruntungan.
Sejak 2008 usahanya mulai berjalan, namun dua tahun setelahnya mereka mulai mengeluarkan produk non tanaman, pot. Ia menjual tanaman hias, seperti Aglaonema, Phillo, Pohon Buah, Bonsai, dan Anthurium.
Tanaman hias tipe Aglaonema, dibagi lagi menjadi beberapa jenis, seperti Aglaonema Black Widuri, Aglaonema Pride of Sumatra, Aglaonema Tamara, Aglaonema Striptis, Aglaonema Suksom, dan masih banyak lagi.
Jenis tanaman hias Aglaonema memang sedang banyak dicari. Babotama Nursery mematok harga mulai dari Rp 10.000 - Rp 1.000.000. Harapannya dengan ikut Kolaboraside penjualannya bisa kembali lancar.
Baca juga:
Penerapan PPKM Darurat sampai Level 4 berdampak luas kepada pelaku UMKM. Menurut penelitian "Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sektor UMKM di Indonesia", Ayu Utami (2021), terdapat sekitar 37 ribu UMKM terdampak pandemi, meliputi sebanyak 56 persen terjadi penurunan penjualan, 22 persen permasalahan aspek pembiayaan, 15 persen melaporkan masalah distribusi barang, dan 4 persen kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.
Kondisi tersebut menjadi landasan Side.id menginisasi gerakan membantu UMKM di masa sulit akibat imbas pandemi dengan meluncurkan Kolaborside.
Media kawasan Gading Serpong, BSD, dan Alam Sutera tersebut membantu promosi seluruh UMKM. Caranya, UMKM baik buatan sendiri maupun tenant di kawasan Tangerang diharuskan mengikuti Instagram @side.id.official, lalu mengirimkan materi usaha berupa foto maupun flyer berikut keterangannya, agar bisa dipromosikan.
Pelaku UMKM juga bisa mempromosikan jualan dalam bentuk konten liputan serta video Youtube di Side.id. Produknya bisa apa saja, misalnya F&B, event virtual, hobi, kesehatan dan kecantikan. (Cil)
Baca juga: