Banten Diterjang Banjir Ribuan Rumah Terendam


Air laut pantai Anyer merah tanah dari aliran air sungai. (Foto: Komunitas Bahasa Jawa Serang)
MerahPutih Nasional - Ribuan rumah di dua Kabupaten di Banten diterjang banjir, yaitu di kabupaten Pandeglang dan kabupaten Serang. Banjir mengepung Senin (25/7) sejak dini hari disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, drainase dan gorong-gorong kurang memadai serta sungai yang dangkal karena tertimbun sampah.
Data sementara yang didapat merahputih.com banjir di Kabupaten Pandeglang Kecamatan Labuan terjadi di 4 desa. Di Desa Teuk rumah yang terendam sebanyak 638 rumah, Desa Kalang Anyar 1.200 rumah dengan 4800 jiwa, Desa Labuan yang terendam 418 rumah dengan 2.118 jiwa, Desa Caringin 10 rumah yang terendam dengan 40 jiwa.
Di Kecamata Carita banjir terjadi di Desa Sukajadi, Carita, Penjamben dan Banjar masin. Ketingian air rata-rata bervariasi 1 hingga 2 meter.
"Jumlah pengungsi belum terdata. Saat ini kita akan membuat dapur umum di Pandeglang dan Anyer," jelas Mochamad Bangkit, Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinsos Banten.
Sementara itu, hingga saat ini beberapa rumah yang terendam di wilayah Anyer masih belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak yang berwenang. Namun dua rumah dikabarkan roboh diterjang banjir. (Ctr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
