Bangun Rumah Panggung di Kawasan Banjir Dikritik, Ini Kata Wagub Riza


Banjir di Jakarta. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pembangunan sebanyak 40 unit rumah panggung di daerah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang merupakan daerah rawan banjir menuai kritik Anggota DPRD DKI Jakarta. Alasanya, pembangunan rumah panggung di kawasan langganan banji, memicu kecemburuan warga lain di kawasan langganan banjir.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengaku terbuka dengan semua masukan, termasuk dalam pembangunan rumah panggung yang menggunakan pembiayaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baca Juga:
Sheet Pile Penahan Dinding Sungai Cara Kadis SDA Baru Atasi Banjir Jakarta
"Itu kan untuk menghindari banjir. Kita lihat itu kan pendapat setiap pribadi anggota dewan para pengamat, para ahil, setiap warga boleh memberikan pendapat. Silakan nanti kita diskusi terkait konsep penanganan banjir upamanya di Kebon Pala, Condet, Kalibata, kami sangat terbuka dengan masukan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa malam.
Riza memastikan, jika semua program pemerintah bukanlah keputusan sepihak dari Pemprov DKI atau hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, tetao endengarkan semua pihak dan para ahli.
"Dan kami diskusikan dengan DPRD, tidak ada keputusan sepihak, semua bersama DPRD," tutur Riza.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebutkan, ada potensi kecemburuan sosial dalam program pembangunan rumah panggung di RT 13/RW 04 Kampung Melayu, Jakarta Timur demi mencegah banjir.
Gembong mengatakan, program penanganan banjir seharusnya tidak seperti yang dilakukan Pemprov DKI di Kampung Melayu dengan meninggikan rumah warga.\

"Enggak bisa mengatasi banjir sepotong-sepotong, enggak bisa sesuai selera. Normalisasi, tidak ada cara lain, kalau daerah banjir tidak ada cara lain selain normalisasi," kata Gembong.
Baznas melaukan pembangunan 40 rumah panggung yang kaki-kakinya setinggi 3,5 meter di Kampung Melayu.
Pembangunan 40 rumah di RT 13, RT 11, RT 5 dan RT 6 di RW 04 nilainya Rp78 juta per rumah, seluruhnya menggunakan dana dari Baznas dan tidak menggunakan anggaran dari APBD DKI Jakarta.
Rumah panggung takan memiliki tiga lantai, dengan lantai pertama dimanfaatkan untuk tempat produksi UMKM warga. Sedangkan lantai 2-3 dijadikan tempat aktivitas rumah tangga untuk warga. (Asp)
Baca Juga:
Banjir Jakarta Diklaim Tidak Separah Daerah Lain di Pulau Jawa
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Ekskavator Dikerahkan, Kementerian PU Gerak Cepat Bersihkan Sampah Banjir Bali dari Badung hingga Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian
