Bandingkan SBY dengan Jokowi, Ibas Dinilai Salah Kaprah

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 09 Agustus 2020
Bandingkan SBY dengan Jokowi, Ibas Dinilai Salah Kaprah

Edhie Baskoro Yudhoyono. (Foto: MP/Instagram @ibasyudhoyono)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat Wempy Hadir mengomentari pernyataan Waketum Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang membandingkan prestasi era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Wempy menyebut perbandingan itu tidak apple to apple karena kondisinya berbeda. Ibas membandingkan situasi normal pemerintahan SBY dengan kondisi saat ini di mana Indonesia dilanda pandemi COVID-19.

Baca Juga:

SBY Peringatkan Jangan Utak-Atik Pancasila

Apalagi, saat ini seluruh dunia merasakan kesulitan. Ekonomi dunia turun drastis, bahkan di beberapa negara maju juga menghadapi persoalan yang sama akibat pandemi.

"Perbandingan itu tidak apple to apple karena zaman SBY dengan jaman Jokowi saat ini jauh berbeda. Situasi normal dan tidak normal. Gak makes sense, gak masuk akal untuk dibandingkan," kata Wempy kepada wartawan, Sabtu (8/8).

Menurut Wempy, jika ingin membandingkan kepemimpinan ayahnya dengan pemerintahan Jokowi saat ini, maka harusnya Ibas membandingkan dengan periode pertama Jokowi.

"Mestinya dia membandingkan situasi normal Jokowi periode pertama dengan situasi normal zaman SBY," ucap dia.

Karenanya, ia menilai putra bungsu SBY itu salah kaprah dalam melakukan perbandingan. Sebab, lanjutnya, jika dibadingkan dalam situasi normal, maka pemerintahan Jokowi jauh lebih baik dari pemerintahan SBY.

"Saya kira Ibas salah kaprah ya. Mengapa salah kaprah? Karena pemerintahan SBY itu jauh lebih buruk dari pemerintahan Jokowi," ucap Direktur Indopolling Network itu.

Keburukan pemerintahan SBY yang dicontohkan Wempy seperti masalah korupsi yang dilakukan oleh sejumlah elit Demokrat yang merupakan partai penguasa, kemudian soal skandal pengadaan minyak selama periode 2012 hingga 2014 di anak usaha PT Pertamina, Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), hingga mangkraknya pembangunan infrastruktur era SBY.

Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhyono angkat bicara soal skandal Jiwasraya (FB/Susilo Bambang Yudhoyono)
Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhyono angkat bicara soal skandal Jiwasraya (FB/Susilo Bambang Yudhoyono)

Diketahui, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tengah mendapat sorotan.

Ia menyebut, begitu banyak tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, seperti pandemi COVID-19, tantangan di bidang ekonomi, keuangan, pembangunan, kesejahteraan, penegakan hukum, demokrasi dan hak-hak sipil.

Menurut Ibas, tantangan itu ditambah lagi pembahasan regulasi yang belum rampung seperti Rancangan Undang-undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU BPIP), RUU Omnibus Law Cipta Kerja, serta RUU Pemilu dan RUU Pilkada.

Padahal, lanjut Ibas, dalam situasi dan kondisi bangsa saat ini, yang dibutuhkan rakyat adalah kepastian, bukan janji.

"Rakyat perlu kepastian, kepercayaan dan keyakinan. Rakyat perlu bukti, bukan janji,” kata Ibas di hadapan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (6/8).

Ibas mengungkapkan, kepastian, kepercayaan dan keyakinan itu pernah diwujudkan saat SBY menjabat sebagai Presiden pada 2004-2014.

Menurutnya, ketika SBY mempimpin, kondisi perekonomian Indonesia pernah terus meningkat. Bahkan, persentase tingkat kemiskinan dan pengangguran di era SBY terjaga.

"Alhamdulillah, kita pernah membuat itu. Ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun, ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga, pendapatan rakyat naik dan lain-lain yang too few too mention, termasuk tentang presentase kemiskinan dan pengangguran yang menurun," jelas Ibas

Baca Juga:

Kisahkan Kudatuli, Sejarawan Singgung Menlu AS, Sutiyoso Hingga SBY

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, Partai Demokrat hadir untuk negara. Ia mengklaim Demokrat hadir sebagai partai yang bisa mencegah negara ini masuk jurang.

"Ada negara sukses dan berhasil, sesungguhnya Demokrat justru hadir memberikan koreksi dan kritik dan solusi supaya negara tidak jatuh ke jurang. Kita ingin agar Demokrat menjadi partai yang cerdas dan tepat dalam berpikir," ucap Ibas.

"Ketika benar kita katakan benar, ketika tidak kita katakan tidak. biar ruang demokrasi ini tetap terjaga, jadikanlah Partai Demokrat tetap hadir agar demokrasi kita lebih berwarna dan terjaga," pungkasnya. (Knu)

Baca Juga:

Sosok Pramono Edhie di Mata SBY

#Ibas Yudhoyono #SBY
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa
Sidang tahunan kali ini menjadi sorotan karena Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa
Indonesia
Jokowi dan SBY Tampil Serasi Saat Tiba di Gedung DPR/MPR, Sempat Sapa Wartawan dengan Lambaian Tangan
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk menyampaikan pidato mengenai kinerja lembaga-lembaga negara serta pidato kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Jokowi dan SBY Tampil Serasi Saat Tiba di Gedung DPR/MPR, Sempat Sapa Wartawan dengan Lambaian Tangan
Indonesia
Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta
SBY turut mendampingi Christopher dan SBY Art Community melukis Monas dari lantai 23 Grha Ali Sadikin, Balai Kota Jakarta
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta
Indonesia
SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas
Agenda SBY ke kantor Pramono untuk menghadiri kegiatan melukis Monas bersama Christopher Lehmpfuhl (Pelukis Jerman), dan SBY Art Community.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
 SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas
Indonesia
Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran
Kunjungan ini dilakukan sesaat setelah Gibran mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 Juli 2025
Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran
Indonesia
Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus
Kondisi SBY disebutkan kini semakin membai
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus
Indonesia
SBY Singgung Konflik Israel-Palestina Muncul dari Ambisi Penguasa yang Gemar Berperang
Dari abad ke abad, tegas SBY, selalu ada warlike leaders atau pemimpin yang sangat gemar berperang.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
SBY Singgung Konflik Israel-Palestina Muncul dari Ambisi Penguasa yang Gemar Berperang
Indonesia
Situasi Perang Israel - Iran Makin Berbahaya, SBY Sebut Hanya 5 Orang Ini yang Bisa Menghentikan
SBY mengatakan masa depan dunia kini ditentukan oleh lima orang kuat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Juni 2025
Situasi Perang Israel - Iran Makin Berbahaya, SBY Sebut Hanya 5 Orang Ini yang Bisa Menghentikan
Indonesia
Resmikan Kampus Unhan Bhinneka Tunggal Ika, Prabowo Puji SBY Sang Perintis
Presiden Prabowo meresmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan tempat para calon pemimpin bangsa di masa depan menempuh pendidikan.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
Resmikan Kampus Unhan Bhinneka Tunggal Ika, Prabowo Puji SBY Sang Perintis
Indonesia
Kantor Polres Kampung Halaman SBY Diancam Mau Diledakan, Densus 88 Masih Terus Siaga
Polisi masih belum mau memastikan kedua pria yang mengancam akan meledakan Polres Pacitan anggota jaringan teroris.
Wisnu Cipto - Sabtu, 26 April 2025
Kantor Polres Kampung Halaman SBY Diancam Mau Diledakan, Densus 88 Masih Terus Siaga
Bagikan