Bajamba, Makan Bersama ala Minang

DUDUK bersama-sama di sebuah ruangan, lalu makan beramai-ramai. Tak ada perbedaan status sosial saat makan. Bajamba, tradisi makan bersama di Minangkabau, biasanya dilakukan di hari-hari besar agama Islam, upacara adat, dan pertemuan penting lain.

Diikuti puluhan hingga ribuan orang. Mereka duduk berkelompok dan duduk dengan cara melingkar. Satu kelompok terdiri tiga hingga tujuh orang. Di setiap kelompok disediakan satu dulang berisi piring, nasi dan aneka lauk.

Bajamba punya cara makan yang unik. Sesuap nasi diambil dengan tangan kanan. Lalu ditambah sedikit lauk pauk. Cara memasukkan ke mulut lah yang unik: dilempar dalam jarak yang dekat.

Agar nasi tidak tercecer, tangan kiri digunakan disiapkan di tangan kanan. Dengan begitu nasi yang terjatuh bakal tertampung di tangan kiri, bukan tercecer ke piring. Hal ini untuk menghindari agar orang tidak jijik melihat ceceran nasi di dalam piring yang digunakan makan bersama. Nasi yag disediakan juga harus dihabiskan sampai tidak ada yang tersisa di piring.

Ada aturan duduk selama Bajamba. Duduk harus tegak, tidak membungkuk. Perempuan bersimpuh, pria bersila. Sebelum Bajamba dimulai, biasanya ada pembukaan berupa kesenian khas Minang, pembacaan Al Quran, dan acara berbalas pantun.

Bukan sekadar makan. Bajamba mengandum makna teramat dalam. Dari makan bersama diharapkan muncul rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial. (*)

Baca juga artikel 8 Tradisi Unik Orang Minang Ini Masih Tetap Eksis.