Bagnaia Kena Penalti, Posisinya Tetap Aman


Francesco Bagnaia yang hanya selisih satu poin dengan Fabio Quartararo. (Foto: MotoGP)
PADA gelaran balapan MotoGP di LeMans Ahad lalu (16/05) Francesco Bagnaia harus ikhlas finis di urutan keempat. Padahal dia sudah berada di posisi depan dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).
Panitia balapan ternyata menilai Bagnaia melakukan pelanggaran kecepatan ketika hendak menukar sepeda motornya di pitlane. Dia dianggap tak melambatkan kecepatan sepeda motornya. Dia dinilai memacu sepeda motornya lebih 3 km/jam dari batas yang diizinkan di pitlane.
Baca Juga:

Karena pelanggaran itu, pebalap Ducati Lenovo Team itu harus menelan penalti tujuh detik melintas pitlane. Sungguh menyakitkan buat dirinya. Apalagi posisinya sedang berada di atas angin.
"Siapa yang bisa merasakan dengan kecepatanlebih dari 3 km/jam dengan motor seperti itu," kata Bagnaia yang mengawali balapan dari posisi 16.
Sepanjang balapan dua Ducati berada di depan yang harus bertarung dengan dua Yamaha yang dinaiki oleh Johan Zarco (Monster Yamaha Tech 3) dan Quartararo. Sebelum cuaca berubah, bisa jadi dua pebalap Ducati Jack Miller dan Bagnaia akan naik podium. Namun kenyataan berkata lain.
Kalau semua berjalan mulus, Bagnaia berada lima detik di depan Quartararo. Ini akan menempatkannya di satu tingkat lebih rendah daripada Miller yang di akhir balapan berada di podium teratas.
Di akhir balapan Bagnaia memang harus merelakan posisinya pada Zarco dan berada di belakang Quartararo 1,8 detik lebih lambat. Namun bukan berarti pebalap asal Italia ini merosot jauh pada posisi klasemen sementara di MotoGP.
Baca Juga:

Kembali ke balapan di Le Mans. Prancis itu, Bagnaia yang berlaga dengan nomor 63, dapat menggeser posisi Quartarao yang tengah memuncaki klasemen sementara MotoGP. Finis di posisi kedua sudah cukup baginya untuk naik ke posisi pertama MotoGP.
Jelas ini akan mengangkat pamor Ducati yang beberapa musim balapan lalu tak menunjukan prestasi berarti.
"Memang saya kalah karena tujuh detik itu. Padahal saya bisa terus di posisi teratas, menempel dua pebalap yang ada di depan. Tapi mau bagaimana lagi aturan harus dihormati, tapi saya belajar dari peristiwa ini. Saya akan lebih memperhatikannya," jelas Bagnaia yang akrab disapa Pecco.
Toh, Bagnaia mengakui bahwa dia sudah melambatkan sepeda motornya sampai 60 km/jam dari batas yang ditentukan, namun memang tidak mengeremnya dengan keras.
"Ini adalah pengalaman pertama flag-to-flag, tidak mudah bagi saya. Tapi saya tahu harus bagaimana pada akhirnya. Pada balapan ini awalnya saya tidak merasa nyaman dengan motor saya. tapi dalam kondisi basah, saya menemukan irama yang membuat saya nyaman membalap," ungkap Bagnaia.
Bagnaia mengaku bahwa finis di posisi empat tak masalah baginya, memberikan hasil yang bagus juga. Apalagi bandingkan tahun lalu, dia merasa sangat lambat dalam kondisi trek basah. "Sekarang jarak saya dengan Quartararo tidak jauh, hanya satu poin saja. Saya sangat bersyukur," kata Bagnaia. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil

Menang Perdana hingga Podium Ganda di MotoGP Mandalika 2025, Fermin Aldeguer: Pencapaian yang Luar Biasa!

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Tembus 142 Ribu Orang, Pecah Rekor

Marc Marquez Gagal Finis, MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika Dimenangi Fermin Aldeguer

Starting Grid MotoGP Indonesia Setelah Vinales Mengundurkan Diri

Hujan Ringan Diprediksi Bakal Guyur Sirkuit Mandalika Saat Balapan MotoGP

Balapan di Bawah Terik Matahari, ini Trik Jitu Marc Marquez agar Tetap Segar dan Percaya Diri

Dua Kali Terhempas di Mandalika, Marc Marquez Mulai 'Sadar Diri' Tatap MotoGP Indonesia 2025

Cengkraman Rem Hilang, Sang Juara Dunia Jatuh 2 Kali di Sesi Latihan MotoGP Mandalika

Podium Sprint Race MotoGP Indonesia di Mandalika di Tempat yang Berbeda
