Australia Batalkan Penghapusan Pajak Produk Kesehatan Wanita

Ana AmaliaAna Amalia - Sabtu, 22 Agustus 2015
Australia Batalkan Penghapusan Pajak Produk Kesehatan Wanita

(Elitedaily)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Internasional - Negara bagian dan teritorial Australia telah memutuskan untuk tidak menghapus pajak tidak populer pada produk sanitarian wanita.

Hal itu terjadi setelah pihak-pihak terkait mengadakan pertemuan, Jumat (21/8).

Pasalnya, penghapusan pajak tersebut akan mengurangi pajak pendapatan minimal Australia yang ditaksir 30 juta dolar Australia per tahun.

Semua pemerintah negara bagian dan territorial harus setuju untuk perubahan yang akan dibuat untuk Pajak barang dan jasa (Good and Service Tax).

Tidak seperti produk seperti kondom dan tabir surya, produk sanitarian wanita menarik pajak barang dan jasa sebesar 10% karena dianggap tidak penting.

Dengan demikian, sebuah petisi yang telah mengumpulkan 90 ribu tanda tangan, dan demonstrasi untuk mendukung penghapusan pajak tersebut menjadi sia-sia.

Kendati gagal dihapus, Joe Hockey selaku pengusaha telah berjanji bahwa pihaknya bersama pemerintah untuk berusaha keras untuk menaikkan nilai pajak lantaran percaya jika produk sanitarian seperti pembalut wanita merupakan sesuatu yang penting.

Direncanakan, kedepannya pajak barang dan jasa mencakup semua pembelian barang dan jasa secara online yang dijual ke Australia dari luar Negeri mulai, 1 Juli 2017.

Pengusaha-pengusaha Australia telah lama berpendapat bahwa vendor dari luar negeri menikmati keuntungan yang tidak adil karena cara pajak diterapkan, terutama mengingat semakin populernya belanja online.

Menurut Hockey pengusaha lokal Australia menderita kerugian kompetitif karena mereka yang membayar pajak lebih dari pesaing online asing.

"Ini telah menempatkan usaha dan para pekerja kami pada kerugian kompetitif," kata Hockey dilansir BBC.

BACA JUGA:

Korsel Tutup Akses Wisata di Perbatasan Korsel-Korut

Korut Siap Perang Habis-Habisan dengan Korsel

Kim Jong Un Bersumpah akan Balas Korsel

Siaga Perang, Warga Korsel di Perbatasan Dievakuasi

#Pembalut Wanita #Australia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Dunia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Benjamin Netanyahu mengatakan sejarah akan mengingat PM Australia Anthony Albanese sebagai seorang politisi lemah.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat
Indonesia
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Langkah Selandia Baru tersebut bertepatan dengan pengumuman Australia yang akan mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB di bulan September.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul
Dunia
Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Rencana ini diumumkan di tengah meningkatnya kecaman dan kemarahan internasional atas tindakan Israel di Gaza.
Dwi Astarini - Senin, 11 Agustus 2025
 Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat
Dunia
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Sejauh ini sudah 147 negara di dunia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sejak awal 2024, sepuluh negara baru bergabung dalam daftar tersebut, termasuk Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
Beredar informasi soal Australia yang memberikan bantuan dana khusus untuk gereja dan umat Kristen di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
ShowBiz
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
West bahkan dikenal karena komentar-komentarnya yang anti-Semit.
Dwi Astarini - Rabu, 02 Juli 2025
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia
Dunia
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Regulator internet Australia dan YouTube berselisih soal rencana larangan anak di bawah 16 tahun mengakses media sosial. Siapa sebenarnya yang melindungi anak-anak?
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
“PRABOWO AKHIRNYA BICARA! Papua Nugini Ingin Gabung NKRI, Australia langsung Panas?!” demikian narasi video kanal YouTube “Studio Langit”
Frengky Aruan - Selasa, 24 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
Indonesia
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
Bagikan