Atikoh Serukan Tolak Kekerasan terhadap Perempuan

Atikoh terharu saat menjalani safari politik. (Foto: Istimewa)
MerahPutih.com - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti mengatakan ia merasa terharu ketika melakukan safari politik di Lampung lantaran seperti pulang ke keluarganya.
Hal itu disampaikan Atikoh usai bersilaturahmi dengan pimpinan partai pengusung Ganjar-Mahfud dan meresmikan pasar murah di depan Kantor DPC PDIP Kota Metro, Karangrejo, Lampung, Rabu (10/1).
"Saya terharu sekali ya. Karena memang kalau ke Lampung seperti pulang ke keluarga besar. Selalu menyambut kami dengan sangat terbuka, dengan keikhlasan, dengan senyum yang sangat ceria. Jadi terima kasih untuk masyarakat Lampung yang silaturahmi atau persaudaraan kita semoga selalu abadi," kata Atikoh.
Kepada warga, istri mantan Gubernur Jawa Tengah ini menuturkan, dirinya sangat concern terhadap isu-isu terkait kelompok rentan.
"Kalau saya secara pribadi memang sangat concern dalam isu-isu yang terkait dengan kelompok rentan termasuk kelompok perempuan, anak, kemudian lansia dan salah satunya adalah kelompok yang termarjinalkan," ujarnya.
Selain itu, dia mengajak para ibu-ibu untuk menyadari pentingnya melakukan pencegahan terkait segala bentuk tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) maupun bullying.
"Tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita. Jadi harapannya ada di kemudian hari di seluruh Indonesia itu ada kader pendamping keluarga," ucap Atikoh.
Baca Juga:
Setelah Berkegiatan di Lampung, Atikoh Ganjar Pilih Menginap di Ponpes Miftahul Huda
Sehingga, kata Atikoh, para pendamping bisa menjadi rujukan untuk melaporkan kepada pihak berwajib bila terjadi KDRT dan segala bentuk tindakan kekerasan lainnya.
"Karena biasanya terutama masyarakat-masyarakat yang tradisional mereka tidak tahu mau melapornya ke mana. Kan kalau untuk kasus-kasus yang besar tentu harus masuk ranahnya dari penegak hukum," tuturnya.
Tak hanya di situ, mantan wartawan ini menjelaskan, peran pendamping juga sangat penting untuk masa pemulihan psikologi dari korban.
"Karena untuk korban-korban ini tidak hanya mereka itu efeknya secara fisik ya tapi psikisnya justru sangat luar biasa dan ini tentu diperlukan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat," tegas Atikoh.
Lebih lanjut, Atikoh pun meminta peran seluruh masyarakat untuk bekerja sama melaporkan apabila menemukan tindakan kekerasan terhadap perempuan.
"Jadi ada awareness, ada kepedulian, misalnya ada yang menjadi saksi, itu berani melapor. Yang melapor itu tidak hanya yang korban tapi seluruh elemen masyarakat harapannya juga mau untuk speak up," ucapnya.
"Dengan seperti itu, tentu orang yang akan melakukan kekerasan akan berpikir ulang. Karena sekarang sudah timbul awareness dari seluruh elemen masyarakat." (pon)
Baca Juga:
Ikut Berpose 3 Jari, PDIP Jamin Netralitas Wapres Ma'ruf Amin
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Surat Suara Bekas Pemilu 2024 Laku Dijual Rp 210 Juta dalam Lelang Daring

DKPP akan Luncurkan IKEPP 24 Oktober 2024
Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Hanya Buat Naikkan Popularitas

Suka Cita Rayakan Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029

Puan Sebut Pemilu 2024 Harus Menjadi Koreksi

Puan Sesalkan Rakyat tidak Pernah Benar-Benar Berkuasa

Jamin Keselamatan Petugas Ad Hoc di Pilkada, Pemprov DKI Diminta Gandeng BPJS

Tak Setorkan LHKPN, 6.969 Caleg Terpilih Pemilu 2024 Berpotensi Gagal Dilantik

Caleg Terpilih Pemilu 2024 Belum Lapor LHKPN Terancam Batal Dilantik

KPU DKI Rekapitulasi Ulang Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing
