Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Kemacetan di Jalan TB Simatupang Jakarta. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
Merahputih.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan tengah mengkaji rencana untuk mengubah fungsi trotoar dan jalan layang di Jalan TB Simatupang guna mengatasi kemacetan. Kajian ini merupakan tindak lanjut dari usulan Gubernur DKI Pramono Anung.
Menurut Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, Rifki Rismal, pihaknya masih berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mendalami wacana ini. Rifki menjelaskan bahwa trotoar di kawasan tersebut memiliki lebar 0,9 meter dan saluran air di bawahnya cukup dalam, sekitar 2,5 meter.
"Sebelum adanya galian, trotoar itu sudah terhitung lebar bagi pengguna jalan, namun bila kami lebarkan justru akan membuat semakin menjadi 'bottle neck'," ujar Rifki, Senin (25/8).
Baca juga:
Macet Horor di TB Simatupang, Pramono Minta Proyek Diselesaikan Sebulan Lebih Cepat
Bottle neck sendiri diartikan sebagai kondisi jalan yang menyempit akibat kepadatan kendaraan, sehingga memicu kemacetan.
Pemkot juga tengah mempelajari usulan lain dari Gubernur Pramono, yaitu pembangunan jalan layang atau tol sebagai jalur alternatif. Ia menekankan bahwa pelebaran jalan selama proyek berlangsung atau biasa disebut 'detour' seharusnya menjadi tanggung jawab pelaksana proyek.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan langkah-langkah jangka pendek dan menengah untuk mengatasi kemacetan di kawasan TB Simatupang.
Pertama, mengevaluasi secara menyeluruh proyek galian yang sedang berjalan, seperti proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perumda Paljaya sepanjang 7 km dan proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang 4 km. Kedua proyek ini ditargetkan selesai pada Oktober dan November 2025. Kedua, berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatur buka-tutup pintu tol saat jam sibuk.
Baca juga:
Koalisi Pejalan Kaki Kritik Pemprov DKI Pangkas Trotoar untuk Atasi Macet Horor di TB Simatupang
Ketiga, menggunakan sementara trotoar yang terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama pada titik-titik penyempitan, mengingat trotoar tersebut belum dapat digunakan pejalan kaki.
Untuk solusi jangka panjang, Pemprov DKI akan mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Cegah Tindakan Asusila Saat 'Night at the Ragunan Zoo', TMR Berencana Tambah CCTV

Tak Sekadar Bangun Infrastruktur, Jakpro Perkuat Peran dalam Pembangunan Ekosistem Kota Global

Tarif Transportasi Umum Jakarta Dianggap Murah, Pemprov Kaji Ulang Kenaikan

Kekosongan Camat dan Lurah di Jakarta Bikin Pelayanan Publik Terhambat, Pramono Diminta Cari Solusi

DPRD DKI Jakarta Desak Audiensi Gubernur Soal Sistem Parkir dan Kejanggalan Target PAD Rp 100 Miliar

DPRD DKI Minta Pendampingan Psikologis dan Tunjangan Risiko Bagi Petugas Gulkarmat

Pelayanan Publik Terancam, DPRD DKI Minta Pemprov Segera Isi Jabatan Camat dan Lurah

Pedagang Pasar Pramuka Geruduk Balai Kota, Protes Sewa Kios Naik hingga Rp 425 Juta

Peringkat Indeks Kemacetan Lalu Lintas di Kota Jakarta Membaik

Pemprov DKI dan BP Danantara Bersinergi Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
