AS Sahkan Undang-Undang yang Nyatakan 'Revenge Porn' Kejahatan Federal, Ibu Negara Melania Trump Ikut Tanda Tangan


Melania Trump ikut tanda tangani UU Take It Down.(foto: Instagram @xmariasazax)
MERAHPUTIH.COM — “AYO tanda tangani saja,” kata Presiden AS Donald Trump kepada istrinya, Melania Trump, dalam sebuah upacara penandatanganan di Rose Garden Gedung Putih, Senin (19/5). Melania lalu menandatangani undang-undang tersebut. Setelahnya, Presiden Trump mengangkat dokumen tersebut untuk menunjukkan kedua nama mereka kepada hadirin. “Ia pantas menandatanganinya,” kata Trump.
Undang-undang yang ditandatangi Trump dan ibu negara hari itu yakni Undang-Undang Take It Down. Itu merupakan sebuah peraturan yang menetapkan sanksi bagi eksploitasi seksual secara daring. Tanda tangan Melania di lembaran undang-undang yang disahkan hanya bersifat simbolis karena ibu negara tidak dipilih melalui pemilu dan tidak memiliki peran dalam pengesahan undang-undang. Meski begitu, Melania punya peran dalam pengesahan RUU ini.
Pada Maret, Melania melakukan penampilan publik pertamanya sejak kembali menjabat ibu negara. Ia mengunjungi Capitol Hill untuk melobi anggota DPR agar menyetujui RUU tersebut setelah disetujui oleh Senat.
Melania juga hadir dalam diskusi meja bundar di Capitol Hill bersama para legislator dan perempuan muda yang pernah menjadi korban penyebaran gambar eksplisit mereka secara daring. Ia mengatakan sangat menyedihkan melihat apa yang dialami para remaja, terutama perempuan, setelah menjadi korban.
Dalam upacara penandatanganan, ia menyebut undang-undang baru ini sebagai kemenangan nasional yang akan membantu melindungi anak-anak dari eksploitasi daring, termasuk lewat penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat gambar palsu. “AI dan media sosial merupakan permen digital bagi generasi berikutnya. Itu manis, adiktif, dan dirancang untuk memengaruhi perkembangan kognitif anak-anak kita. Namun, berbeda dengan gula, teknologi ini bisa dijadikan senjata, membentuk kepercayaan, memengaruhi emosi, bahkan bisa berujung pada kematian,” kata Melania.
Baca juga:
Pakaian Melania Trump saat Pelantikan Jadi Sorotan, Dikatai Mirip 'Janda Mafia'
Senada, Presiden Trump mengatakan penyebaran gambar yang dibuat menggunakan AI telah menyebabkan banyak perempuan dilecehkan melalui deepfake dan gambar eksplisit lain yang disebarkan tanpa persetujuan. Ia menyebut hal itu sebagai sesuatu yang sangat salah. “Hari ini, kita menetapkannya sebagai tindakan ilegal sepenuhnya,” ujar Trump, dikutip The Korea Times.
Undang-undang ini menjadikan tindakan dengan sadar memublikasikan atau mengancam akan memublikasikan gambar intim tanpa persetujuan korban sebagai kejahatan federal, termasuk gambar deepfake yang dibuat dengan AI. Situs web dan perusahaan media sosial diwajibkan menghapus materi semacam itu dalam waktu 48 jam setelah diminta korban. Platform media sosial juga harus mengambil langkah untuk menghapus konten duplikatnya.
Banyak negara bagian di AS sebelumnya telah melarang penyebaran deepfake seksual atau revenge porn. Namun, Take It Down Act menjadi salah satu contoh langka ketika pemerintah federal memberlakukan kewajiban terhadap perusahaan internet. RUU ini, yang diperkenalkan oleh Senator Ted Cruz dan Amy Klobuchar, mendapat dukungan bipartisan luas di Kongres, disahkan DPR pada April dengan suara 409-2 dan lolos di Senat melalui persetujuan bulat.
Setelah DPR mengesahkan RUU tersebut, Melania menyatakan hasil pemungutan suara bipartisan itu merupakan pernyataan kuat bahwa mereka bersatu dalam melindungi martabat, privasi, dan keselamatan anak-anak.
Dukungan Melania terhadap RUU ini merupakan kelanjutan dari kampanye Be Best yang ia mulai pada masa jabatan pertama suaminya. Kampanye itu berfokus pada kesejahteraan anak, penggunaan media sosial, dan penyalahgunaan opioid.
Meski begitu, tidak sedikit pula yang mengkritik aturan ini. Para pendukung kebebasan berbicara dan kelompok hak digital mengatakan undang-undang ini terlalu luas dan bisa menyebabkan penyensoran terhadap gambar-gambar legal, termasuk pornografi sah dan konten LGBTQ. Ada juga yang khawatir pemerintah bisa memantau komunikasi pribadi dan mengabaikan prinsip-prinsip hukum.
Dalam pidatonya di Kongres pada Maret, Presiden Trump mengatakan ia menantikan untuk menandatangani RUU tersebut.
“Saya akan gunakan undang-undang itu untuk diri saya sendiri juga, jika kalian tidak keberatan. Tidak ada orang yang diperlakukan lebih buruk daripada saya di internet. Tidak ada,” tegasnya.(dwi)
Baca juga:
Jadi FLOTUS lagi, Melania Trump Ambil Latihan Khusus biar enggak Dijulidin
Bagikan
Berita Terkait
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang

Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
