Arsenal dan Kegemaran Telat Panas yang Berujung Petaka


Manajer Arsenal Unai Emery (Foto: Twitter @Arsenal)
MerahPutih.Com - Arsenal gagal menambah catatan apiknya yang tak terkalahkan selama 22 pertandingan saat melawat ke markas Southampton, St Mary's Stadium. Kekalahan atas Danny Ings dan kawan-kawan membuat tim asuhan Unai Emery kembali terjebak dalam kebiasaan buruk mereka yang telat panas.
Gol Charlie Austin menghukum kegemaran Hector Bellerin cs yang lamban bereaksi terhadap tekanan lawan. Arsenal harus merelakan tiga poin kepada tim yang sebelumnya menghuni zona degradasi. Ada apa dengan Arsenal?
Bagi arsitek anyar Southampton, Ralph Hasenhuttl, ini merupakan hasil cemerlang pada debut kandangnya. Sedangkan buat penentu kemenangan Soton, Charlie Austin, golnya kian mengukuhkan predikat spesialis penjebol gawang Arsenal. Ya, sepanjang kariernya, Austin mengoleksi lima gol, semua ke gawang Arsenal.

Buat Arsenal, jika ada tim yang berpeluang membekuk mereka, Southampton memang salah satu kandidat. Pasalnya, Arsenal memiliki rapor buruk jika tampil di markas Southampton. The Gunners baru sekali memetik tiga angka dalam delapan kujungan ke St Mary's Stadium.
Gagal meraih hasil maksimal di kandang Southampton bisa dikatakan sudah menjadi kebiasaan buruk The Gunners. Bisa dibilang, patahnya catatan unbeaten Arsenal memang tidak lepas dari kebiasaan buruk armada asuhan Unai Emery.
Dari semua perbaikan yang dilakukan Arsenal sejak kedatangan Emery, Pierre-Emerick Aubameyang dkk memiliki kebiasaan buruk yang hingga saat ini belum hilang. Kebiasaan itu adalah selalu melakukan start buruk.
Bayangkan, hingga 17 laga yang sudah dijalani di Premier League, Arsenal belum sekalipun dalam posisi unggul di babak pertama. Dalam 16 laga sebelumnya, Arsenal memang mampu menutupi kebiasaan buruk itu di babak kedua. Tidak sedikit yang mengira hal ini bagian dari taktik Emery. Tidak sedikit pula yang memuji kemampuan Arsenal untuk mengunci kemenangan di babak kedua.
Arsenal selalu tenggelam disaat sedang bagus-bagusnya. Kebiasaan itu tak pernah hilang dan kali ini skuat berjuluk Meriam London itu harus bertekuk dari Soton. Sebuah kebiasaan buruk yang mahal harganya yakni kekalahan.(bolaskor.com)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tahun Politik, Presiden Jokowi Umumkan Kenaikan Tunjangan Kinerja Babinsa
Bagikan
Berita Terkait
Badai Cedera Melanda Arsenal, Bagaimana Nasibnya di Liga Inggris?

Liverpool Pecahkan Rekor Transfer Liga Inggris, tapi Jangan Lupakan Arsenal hingga Tottenham

Terungkap! Ini Penyebab Marc Guehi Batal ke Liverpool, padahal Sudah Tes Medis

Pecah Rekor Lagi! Klub Liga Inggris Habiskan Rp 66,6 Triliun di Bursa Transfer 2025

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Memuncaki Klasemen Setelah Sikat Arsenal 1-0

Deadline Day Liga Inggris 2025/26: Alexander Isak ke Liverpool hingga Gianluigi Donnarumma Gabung Manchester City

Dikalahkan Liverpool 1-0, Arsenal Malah Salahkan Bola Baru Premier League

Transfer Marc Guehi ke Liverpool Bikin Bingung, Oliver Glasner Sebut Tidak Ada Kesepakatan

Ruben Amorim Bakal Bertemu Petinggi Manchester United, Dipecat atau Mengundurkan Diri?

Superkomputer Prediksi Klasemen Akhir Liga Inggris 2025/26, Arsenal dan Liverpool Cuma Beda 1 Poin
